LONDON, KOMPAS.TV – Pemerintah Inggris telah melarang perjalanan yang berasal dari Amerika Selatan dan Portugal untuk memastikan Covid-19 varian baru yang ditemukan di Brasil tidak mengganggu program vaksinasi di negara itu, meski hingga kini tidak ada indikasi varian baru virus corona telah mencapai Inggris.
Dilansir dari Associated Press, Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps menyatakan, pelarangan yang diberlakukan sejak Jumat pagi itu diperluas hingga Portugal, lantaran banyak orang yang tiba di Eropa dari Amerika Selatan, melakukan perjalanan mereka melalui Portugal.
Baca Juga: Inggris Lakukan Penguncian Wilayah, 6 Januari 2021 - 22 Februari 2021
“Tidak ada kasus saat ini, tapi ini merupakan pendekatan pencegahan,” ujar Shapps pada BBC. “Kami ingin memastikan bahwa kami melakukan segala hal yang dimungkinkan supaya program vaksinasi dapat tetap dilanjutkan dan memastikan bahwa ia tidak terganggu oleh varian lain dari virus corona.”
Pengumuman pemberlakuan pembatasan perjalanan itu dilakukan beberapa pekan setelah banyak negara melarang perjalanan yang berasal dari Inggris menyusul penemuan varian virus lain yang lebih menular ketimbang varian virus semula. Varian virus Inggris ini dituding telah menyebabkan lonjakan tajam angka penularan dan kematian terkait Covid-19. Kendati begitu, tidak ada indikasi bahwa varian virus ini memiliki reaksi berbeda terhadap vaksin.
Baca Juga: Jepang Temukan Virus Corona Varian Baru, Berbeda dengan Jenis yang Ditemukan di Inggris
Namun, Menteri Luar Negeri Portugal Augusto Santos Silva mengatakan, keputusan Inggris tidak logis dan menyatakan akan meminta kejelasan terkait pembatasan tersebut pada koleganya, menlu Inggris.
“Menangguhkan penerbangan dari Portugal dengan alasan hubungan antara Portugal dan Brasil ini, dengan segala hormat, benar-benar tidak masuk akal," ujarnya dalam sebuah wawancara yang diterbitkan secara daring oleh harian Diario de Noticias.
Baca Juga: Presiden Portugal Umumkan Status Darurat Corona
Inggris tengah meningkatkan program vaksinasi massalnya seiring tekad pemerintah melindungi warga manula dan paling rentan sebelum melonggarkan lockdown nasional ke-3.
Lebih dari 2,9 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Inggris berencana memberikan dosis pertama bagi lebih dari 15 juta orang, termasuk mereka yang berusia di atas 70 tahun, para tenaga kesehatan dan mereka yang khususnya rentan atas virus ini, hingga pertengahan Februari mendatang.
Baca Juga: Virus Corona dari Inggris Diprediksi Sudah Masuk Indonesia, Ini Penjelasan Ahli
“Kita sudah sangat dekat sekarang hingga kami ingin memastikan bahwa kami melakukan segala hal yang dimungkinkan untuk mendapatkan kesempatan terbaik mengalahkan virus ini. Itulah mengapa penting bagi kami untuk bertindak cepat terhadap hal-hal seperti ini,” pungkas Shapp.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.