Kompas TV nasional peristiwa

Roundup: Syekh Ali Jaber Meninggal, Banjir dan Gempa di Beberapa Daerah

Kompas.tv - 15 Januari 2021, 07:00 WIB
roundup-syekh-ali-jaber-meninggal-banjir-dan-gempa-di-beberapa-daerah
Ulama Syekh Ali Jaber (Sumber: Dokumentasi Kemenko Polhukam)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Eddward S Kennedy

SOLO, KOMPAS.TV - Sepanjang hari Kamis (14/1/2021) Indonesia mendapat banyak kabar bencana dan duka.

Penceramah Syekh Ali Jaber meninggal dunia. Banjir meluap di mana-mana. Gempa mengguncang beberapa daerah.

Syekh Ali Jaber Meninggal

Ulama Syekh Ali Jaber meninggal Kamis (14/1/2021) pukul 08.30 WIB. Penceramah ini meninggal di RS Yarsi Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Syekh Ali Jaber meninggal dalam keadaan negative Covid-19. Beliau meninggal karena penyakit paru-paru.

Imam besar Masjid Agung Al-Muttaqin, Cakranegara, Lombok ini lahir di kota Madinah pada 3 Februari 1976 dengan nama Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber. Syekh Ali Jaber adalah anak pertama dari dua belas bersaudara.

Terpengaruh lingkungan keluarga yang agamis, Syekh Ali Jaber tumbuh sebagai sosok yang tekun membaca dan menghapal Al-Qur’an. Ia juga berguru pada banyak munsyi.

Pada umur 11 tahun Syekh Ali Jaber sudah mampu menghapal 30 juz Al-Qur’an. Dan diketahui beliau sudah menjadi imam di salah satu masjid Madinah pada usia 13 tahun.

Syekh Ali Jaber datang ke Indonesia pada 2008 mengikuti istrinya yang berasal dari Lombok, NTB. Pada Ramadhan tahun itu, beliau mulai berdakwah di Indonesia.

Sosok penceramah ini dikenal karena kelembutannya. Ketika ditusuk seorang pemuda tak dikenal tahun lalu, beliau bahkan melindungi pemuda itu.

Dalam ceramahnya, beliau pernah menasehati untuk tetap menjalin silaturahmi dan saling menasehati, meski berbeda pendapat.

Banjir di Beberapa Daerah

Ilustrasi banjir (Sumber: Youtube.com/ Kompastv)

Bupati Banjar, Kalimantan Selatan Khalilurrahman telah menetapkan status tanggap darurat banjir pada Senin (11/1/2021). Namun, banjir Banjar makin meluas.

Sebelumnya, banjir melanda sembilan kecamatan akibat curah hujan yang tinggi. Banjir makin parah karena kiriman air dari hulu Kota Martapura.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA


Opini

"Arch of Constantine"

24 April 2024, 20:58 WIB

Close Ads x