TOKYO, KOMPAS.TV - Prototipe sedan Sony Vision-S EV, salah satu kejutan terbesar di CES tahun lalu, dikatakan hanya sebuah konsep, dan Sony tidak berniat untuk memproduksinya secara massal, seperti dilaporkan carscoop.com
Kemudian pada bulan Juli, konglomerat elektronik Jepang itu mengatakan mereka akan memulai uji jalan raya dari versi prototipe mereka pada akhir tahun 2020
Sony mengonfirmasi sudah menyelesaikan uji jalan pertama dari prototipe mobil elektrik mereka pada Desember lalu sambil melanjutkan pengembangannya.
Vision-S disorot dalam serangkaian video baru yang dirilis oleh Sony, dua di antaranya menunjukkan mobil sedang melaju di jalur pribadi dan jalan umum di Austria.
Namun, adalah video ketiga yang mengungkapkan lebih banyak detail tentang bagaimana Sony merancang dan mengembangkan mobil elektrik spektakuler tersebut.
Rekaman tersebut, bersama dengan beberapa detail tambahan di situsnya, menunjukkan Sony dan banyak mitranya telah mengembangkan kendaraan lebih dari yang mungkin banyak pihak duga sebelumnya.
Perkembangan pertama termasuk sensor, yang menurut Sony telah meningkat jumlahnya menjadi 40, dan sekarang memungkinkan sensitivitas 360 derajat di antara kemampuan lain dari prototipe mobil mereka.
Selain itu, layar kendali di tengah memiliki antarmuka yang unik, menampilkan serangkaian bidang yang lebih mirip dengan aplikasi daripada menu dan submenu tradisional yang ada pada mobil saat ini.
Sony juga menawarkan beberapa fitur lain yang sedang dikembangkan, seperti kontrol gerakan, asisten suara, sistem hiburan penumpang, pembaruan over-the-air, dan kamera pemantau penumpang.
Mengenai kamera itu, tampaknya sangat kompleks namun sungguh mumpuni.
Misalnya, kamera dapat digunakan untuk mengenali kondisi penumpang, dan jika mendeteksi mereka sedang tidur, mobil akan secara otomatis menyesuaikan pengatur suhu kursi tersebut untuk lingkungan yang lebih nyaman.
Menurut raksasa elektronik Jepang ini, seluruh sistem terus berkembang melalui penggunaan berulang, dan data serta preferensi mengemudi aktual akan diperhitungkan oleh sistem untuk membuat mobil senyaman mungkin.
Rekaman tersebut juga menampilkan sejumlah mitra Sony untuk Vision-S, termasuk AIMotive, Bosch, Continental, Elektrobit Automotive, Magna Steyr, Valeo, Vodafone, dan ZF Group.
Semua ini menimbulkan pertanyaan: Mengapa sebuah perusahaan menginvestasikan begitu banyak uang, waktu, dan sumber daya ke dalam proyek yang tidak ingin mereka jual ke pasaran?
Jawaban yang paling jelas tanpa mengkhayal terlalu jauh adalah Sony menggunakan Vision-S sebagai tempat pengujian dan etalase untuk teknologi otomotifnya.
Namun, mengingat perkembangan pesat dalam industri otomotif saat ini dengan pergeseran ke elektrifikasi, orang tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan raksasa Jepang membangun kendaraan tersebut.
Untuk saat ini, laporan mengatakan Sony akan terus mengembangkan kendaraan tersebut dan berencana untuk melakukan tes mengemudi di wilayah lain ke depannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.