Shakira Jual Seluruh Hak Penerbitan Lagunya Kepada Perusahaan Inggris

NEW YORK, KOMPAS.TV - Hipgnosis Songs Fund Limited, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Inggris, mengumumkan telah membeli 100% hak penerbitan musik superstar pemenang Grammy, Shakira, seperti dilansir Associated Press Rabu (13/01/2021).

Hipgnosis mengumumkannya pada hari Rabu. Katalog Shakira yang kini berpindah hak penerbitan itu mencakup 145 lagu, termasuk "Hips Don Don't Lie," "Whenever, Wherever", "La Tortura", "She Wolf", dan "Waka Waka (This Time for Africa)."

Shakira, yang merilis album debutnya pada tahun 1991 pada usia 13, naik ke puncak jagad musik dunia dengan album ketiganya, "Pies Descalzos" tahun 1995.

Penyanyi-penulis lagu-instrumentalis multitalenta cantik itu menundukkan kancah pop Amerika bagai terjangan badai penuh samber geledek ketika meluncurkan debut album bahasa Inggris, "Laundry Service," pada tahun 2001.

Baca Juga: Universal Music Publishing Borong Seluruh Katalog Lagu Bob Dylan

Shakira memenangkan tiga Grammy Awards, 12 Grammy Latin, empat MTV Video Music Awards, tujuh Billboard Music Awards dan 39 Billboard Latin Music Awards. Secara keseluruhan, Shakira telah menjual 80 juta album.

“Menjadi penulis lagu adalah pencapaian yang saya anggap setara dan bahkan mungkin lebih besar daripada menjadi penyanyi dan artis. Pada usia 8 tahun - jauh sebelum saya bernyanyi - saya menulis untuk memahami dunia.

Setiap lagu adalah cerminan dari diri saya saat saya menulisnya, tetapi begitu sebuah lagu keluar di dunia, itu bukan hanya milik saya tetapi juga milik mereka yang menghargainya,” kata Shakira dalam sebuah pernyataan.

"Saya bersyukur bahwa penulisan lagu telah memberi saya hak istimewa untuk berkomunikasi dengan orang lain, menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri saya sendiri." tambahnya.

Pengumuman Hipgnosis memperoleh katalog Shakira datang sebulan setelah Bob Dylan menjual hak penerbitan lebih dari 600 lagu ke Universal Music Publishing Group.

Minggu lalu, Neil Young mengatakan dia menjual 50% saham musiknya ke sebuah perusahaan investasi Inggris.