TEHERAN, KOMPAS.TV - Militer Iran melakukan latihan misil jarak dekat pada Rabu (13/1/2021). Tindakan ini berjalan di tengah suhu panas di antara Iran dan Amerika.
Iran memiliki salah satu rancangan misil terbesar di Timur Tengah. Pihak Teheran menggunakan senjata ini untuk menangkis dan membalas serangan dari Amerika seandainya terjadi peperangan.
Sementara, negara-negara Barat menganggap misil milik Iran sebagai ancaman atas stabilitas regional dan alat pembawa senjata nuklir, seandainya Iran mengembangkannya.
Melansir media pemerintahan Iran, Reuters menyinggung kapal perang terbesar milik Iran Makran yang ikut dalam latihan di Teluk Oman.
Awal bulan ini Iran kembali melanjutkan proses pengayaan uranium. Uranium yang telah diperkaya adalah bahan nuklir.
Proses itu berjalan setelah pengesahan aturan parlemen mengenai kewajiban pengayaan uranium pada November tahun lalu.
Tensi antara Amerika Serikat dan Iran naik sejak 2018 setelah Donald Trump tak menyepakati kesepakatan nuklir 2015. Ketika itu, Amerika mengembalikan sanksi keras pada Iran agar menyetujui kontrol ketat pengembangan nuklir dan pengembangan misil balistik.
Beberapa tahun belakangan, militer Iran dan Amerika beberapa kali terlibat dalam konfrontasi di Teluk Oman. Iran rutin mengadakan latihan militer setiap tahun untuk menyikapi “ancaman asing”.
Minggu lalu Tentara Revolusioner Iran menyita dan menahan kru kapal tanker berbendera Korea Selatan di Teluk Oman.
Tindakan tersebut memperparah hubungan Teheran dengan Seoul setelah bank-bank Korea Selatan membekukan dana milik warga Iran karena sanksi Amerika.
Pemerintah Iran mewanti-wanti pemerintahan Joe Biden yang akan naik pada Rabu (20/1/2021) minggu depan.
Teheran memberi kesempatan pada pemerintahan Amerika mendatang untuk mencabut sanksi hingga 21 Februari 2021.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.