Kompas TV nasional kesehatan

Efikasi Vaksin Sinovac 65,3 persen, Bagaimana Penjelasannya?

Kompas.tv - 13 Januari 2021, 19:30 WIB
efikasi-vaksin-sinovac-65-3-persen-bagaimana-penjelasannya
Raffi Ahmad terima suntikan vaksin Covid-19 pada Rabu (13/1/2021) (Sumber: YouTube/Sekretariat Presiden)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Eddward S Kennedy

SOLO, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo dan perwakilan masyarakat telah menerima suntik vaksin Covid-19 Rabu (13/1/2021). Vaksinasi ini berjalan dengan vaksin dari Sinovac.

Vaksin Sinovac ini memiliki tingkat efikasi 65,3 persen. Namun, apakah itu berarti vaksin ini manjur?

Tingkat efikasi vaksin Sinovac lebih rendah dari tingkat efikasi vaksin jenis lain. Vaksin Pfizer memiliki tingkat efikasi 95 persen. Sedangkan, vaksin Moderna menunjukkan tingkat efikasi 94,1%.

Baca Juga: Raffi Ahmad: Ayo Vaksin, Jangan Takut!

Efikasi sendiri bermakna kemampuan vaksin mengurangi kasus penyakit dalam penelitian. Penelitian ini membandingkan kelompok yang mendapat vaksin dengan kelompok yang tak mendapat vaksin.

Ini dapat terlihat dalam uji klinis di Bandung. Uji coba vaksin Sinovac di Bandung melibatkan 1.600 relawan.

Seluruh relawan ini dibagi dalam kelompok. Satu kelompok menerima vaksin. Kelompok lainnya menerima vaksin palsu (placebo).

Tingkat efikasi 65,3%, bermakna vaksin mencegah sebagian besar kasus Covid-19.

"Vaksin dengan efikasi atau kemanjuran 65,3 persen dalam uji klinik berarti terjadi penurunan 65,3 persen kasus penyakit pada kelompok yang divaksinasi dibandingkan dengan kelompok yang tidak divaksinasi (atau plasebo)," jelas Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof DR Zullies Ikawati.

Baca Juga: Vaksin Siap, Tetap Jaga Protokol Kesehatan

Vaksin memang masih mungkin terkena Covid-19. Namun, orang yang mendapat vaksin hanya akan mengalami gejala Covid-19 sangat ringan hingga ringan.

Selain itu, perlu diketahui, tingkat efikasi tidak sama dengan tingkat kemanjuran.

Organisasi vaksin internasional GAVI menyebut, tingkat efikasi menunjukkan kemampuan vaksin melawan virus dalam keadaan yang terkondisikan. Sementara, tingkat kemanjuran menampilkan kemampuan vaksin dalam kehidupan sehari-hari.

“Saat vaksin diberikan pada masyarakat umum, ada faktor-faktor yang mengurangi kemanjuran vaksin mencegah penyakit. Faktor itu antara lain obat lain yang diminum, penyakit lain diderita, umur, dan cara vaksin disimpan dan disuntik dalam kondisi sehari-hari,” tulis pihak GAVI.

Tingkat kemanjuran vaksin tidak harus tinggi. Vaksin flu, misalnya hanya memiliki tingkat kemanjuran 40 sampai 60 %. Namun, vaksin itu menyelamatkan ribuan nyawa setiap tahun.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x