JAKARTA, KOMPAS.TV – Permintaan operasi plastik di Korea Selatan tercatat naik selama pandemi. Bahkan peningkatannya tercatat cukup signifikan. Kok bisa, ya?
Data dari Gangnam Unni, platform bedah plastik online di Korea Selatan, menunjukkan kenaikkan sebanyak penggunanya hingga 63 persen dari tahun sebelumnya.
Pada 2019 lalu,terdapat 1juta permintaan sesi konseling, sementara di tahun 2020 meningkat hingga 2,6 juta.
Shin Sang-ho, ahli bedah yang bertugas di Krismas Plastik Surgecy Clinic mengungkapkan, beberapa orang menggunakan pembayaran stimulus darurat mereka yang didapatkan dari pemerintah di rumah sakit dan klinik bedah.
Lantas, mengapa permintaan operasi plastik di Korea Selatan meningkat meski di tengah pandemi?
Baca Juga: Trump Kepada Biden: Buat Apa Operasi Plastik, Kalau Ditutup Dengan Masker?
Ryu Han-na, seorang mahasiswa yang sedang menjalani operasi plastik untuk hidungnya, mengungkapkan alasannya.
Ia mengatakan bahwa pandemi merupakan kesempatan untuk melakukan operasi plastik di bagian wajah karena saat ini orang-orang menggunakan masker.
Luka pascaoperasi biasanya akan memar dan bengkak, tapi memar dan bengkak tersebut dapat ditutupi dengan memakai masker.
“Saya selalu ingin melakukan operasi hidung. Saya pikir itu akan menjadi yang terbaik untuk sekarang sebelum orang mulai melepas masker ketika vaksin tersedia pada tahun 2021,” kata Ryu, seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/1).
Selain kondisi tersebut, pihak promosi juga turut menyumbang alasan naiknya permintaan operasi plastik.
Di saat pandemi membuat pihak promosi kesulitan merangkul klien asing, mereka pun fokus mempromosikan layanan kepada klien lokal dan regional.
Promosi yang fokus pada masyarakat lokasl pun mendongkrak tren operasi plastik di tengah pandemi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.