JAKARTA, KOMPAS.TV – Dansat Kopaska Kolonel Laut Johan Wahyudi menjelaskan kronologi temuan lokasi kotak hitam atau black box dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu.
Pada pukul 11.00 WIB KRI Rigel temukan sinyal black box yang kemudian tim menandai lokasi tersebut. Setelah mendapatkan data tersebut, pukul 15.00 WIB tim mendapatkan alat pendeteksi lokasi dari KNKT.
“Setelah di-briefing cara penggunaannya lalu kita menuju posisi yang ditentukan. Nah di depan 1.000 meter itu, pas posisinya kita turunkan di situ, itu kalau di layar monitor itu ada di 1.000 meter. Begitu kita masuk di posisi itu tidak terdapat apa-apa di situ,” jelas Johan.
Setelahnya tim kembali turun di lokasi lain ditemukannya serpihan pesawat yang kemudian terdengar bunyi dari dalam.
“Nah disitu kita mendengarkan ada sinyal yang disampaikan dari rekan-rekan KNKT tadi. Tapi sekeliling kita bunyinya sama semua, tap tap tap, itu bunyinya sama semua,” lanjutnya.
Karena cuaca tak memungkinkan, akhirnya tim kembali dan melanjutkan pencarian di lokasi yang sama pukul 16.45 WIB. Dengan menurunkan sepasang penyelam dengan menggunakan peak locator, hasilnya masih terdengar bunyi yang sama.
Lokasi dugaan black box telah diketahui, selanjutnya proses pencarian akan dilanjutkan besok Senin (10/1/2021).
Lebih lengkap mengenai penemuan lokasi black box, simak dialog bersama Dansat Kopaskan Kolonel Laut Johan Wahyudi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.