JAKARTA, KOMPAS.TV – Dugaan jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu hingga saat ini masih terus didalami.
Berdasarkan informasi di situs tracking paragon flight, diketahui pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh 4 menit setelah lepas landas dengan ketinggian hampir 11.000 kaki dan tiba-tiba menurun dengan cukup cepat.
Sementara Pengamat Penerbangan Gerry Siejatman mengatakan jika 40 persen kecelakaan penerbangan terjadi di 10 menit awal lepas landas atau 6 menit akhir sebelum mendarat yang disebut dengan fase kritis.
“Itu kenapa menjadi fase kritis, karena yang tadinya nggak nyala dinyalakan, terus menggunakan tenaga yang minim terus pas take off menggunakan tenaga yang maksimum, jadi baru mulai nyala sudah digunakan sepenuhnya,” ujar Gerry, Minggu (10/1/2021).
Dari data sementara yang ada, Gerry menduga beberapa hal yang mungkin terjadi dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
“Ini sepertinya ada kehilangan kendali. Apakah ada kerusakan, apakah kena angin yang sangat luar biasa, atau memang faktor yang lebih alami yaitu disorientasi,” kata Gerry.
Lebih lengkap simak dialog bersama Pengamat Penerbangan Gerry Siejatman.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.