Tak Hanya Lawan Teroris, Pasukan Khusus Inggris Juga Disiapkan untuk Hadapi Invasi Alien

LONDON, KOMPAS.TV - Pasukan Khusus Inggris (SAS) ternayata tak hanya dipersiapkan untuk melawan teroris saja.

Mereka rupanya juga dilatih untuk menghadapi ancaman alternatif lainnya, termasuk kemungkinan melawan ancaman invasi alien.

Seperti dikutip Daily Star, sekitar 20 prajurit SAS telah dipersiapkan untuk menghadapi berbagai pertemuran yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Disebut Terlibat Pembuatan Narkoba, Hizbullah Membantah: Agama Saja Melarang

Pasukan elit tersebut dilatih menggunakan senjata tak mematikan menghadapi berbagai ancaman potensial, termasuk melawan ancaman invasi Alien.

“SAS telah bersiap untuk segalanya, dan untuk setiap ancaman. Hal itu termasuk dari teroris hingga senjata biologis manusia di mana seseorang telah dengan sengaja terinfeksi kutu yang mematikan, hingga invasi alien,” ujar sumber dari Daily Star.

“Saya tahu kedengarannya memang gila, tetapi SAS dilatih untuk misi penangkapan pada setiap ancaman,” tambahnya.

Baca Juga: Tak Akan Beri Tahanan Palestina Vaksin Covid-19, Israel Dituduh Rasis

Sumber tersebut mengungkapkan SAS mampu menggunakan senjata tak mematikan, termasuk penyemprotan busa yang menutupi target dan mengeras dengan cepat.

Hal itu bisa membuat lawan tak mampu bergerak. Sumber itu menambahkan bukan mustahil ada kehidupan di planet lain, sehingga persiapan untuk kemungkinan tersebut tetap harus dilakukan.

“Jika Anda percaya akan hal itu, maka Anda harus siap menerima bahwa keberadaan Alien bisa menjadi ancaman, sehingga Anda harus memiliki rencana untuk itu,” tuturnya.

Baca Juga: Pengakuan Bekas Tetangga Adolf Hitler, Kisah Menyeramkan Liputi Sang Pemimpin Nazi

“Tak ada yang ingin membicarakan itu di depan umum, tetapi sebenarnya hal itu masuk akal,” lanjutnya.

Sebelumnya diketahui bahwa pada 2018, ahli pertahanan Inggris telah menghabiskan waktu 50 tahun mencoba menangkap UFO sehingga bisa menggunakan teknologinya untuk membuat senjata super terbaru.

Pada laporan yang ditahasiakan tersebut, Pemerintah takut jika China atau Uni Sovyet telah menyita sebuah UFO dan menggunakan tahasianya untuk mengembangkan pesawat tempur super cepat.