Kompas TV internasional kompas dunia

Pemimpin Tertinggi Iran Larang Impor Vaksin Covid-19 dari Amerika Serikat dan Inggris

Kompas.tv - 9 Januari 2021, 06:05 WIB
pemimpin-tertinggi-iran-larang-impor-vaksin-covid-19-dari-amerika-serikat-dan-inggris
Pimpinan spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei melarang negaranya mengimpor vaksin Covid-19 dari Amerika Serikat dan Inggris (Sumber: Anadolu Agency)
Penulis : Edwin Shri Bimo

TEHRAN, KOMPAS TV - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei hari Jum'at (08/01/2021) melarang negaranya mengimpor vaksin Amerika Serikat buatan Pfizer dan BioNTech serta vaksin Inggris buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford, demikian dilaporkan Associated Press Sabtu (09/01/2021).

Dalam pidatonya di televisi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, larangannya mengimpor vaksin dari kedua negara itu setelah melihat lonjakan drastis tingkat penularan Covid-19 di kedua negara, termasuk tingkat kematian penderita. 

"Saya sungguh-sungguh tidak percaya mereka," tutur Khamenei tentang dua negara, yaitu AS dan Inggris. "Terkadang mereka ingin menguji," vaksin di negara lain. Khamenei menambahkan, "Saya juga tidak terlal optimis (tentang) Prancis,"

Baca Juga: Setahun Qassem Solemaini Tewas, Iran Berjanji Akan Membalas Setiap Serangan Musuh

Pernyataan dan larangan yang dikeluarkan Khamenei itu banyak dipandang sebagai puncak ketidakpercaannya kepada Barat.

Iran saat ini berjuang menghadang ledakan penularan virus terburuk di Timur Tengah.

Pernyataan Khamenei merefleksikan puluhan tahun ketegangan hubunga antara Iran dan dunia Barat, yang tidak turun walau di masa akhir kepresidenan Donald Trump. 

Kekuatiran juga muncul, terutaman menjelang satu tahun kematian Jenderal kebanggaan Iran 3 Januari kemarin yang dibunuh Amerika Serikat melalui serangan drone.

Baca Juga: Bantah Berikan Ancaman Mati pada Donald Trump, Iran: Cara Pengecut Itu Mereka yang Gunakan

Serangkaian langkah minggu ini tampaknya bertujuan untuk meningkatkan pengaruh Iran sebelum Demokrat Joseph Biden Jr. menjadi presiden pada 20 Januari.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x