TOKYO, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengumumkan keadaan darurat di Tokyo, Kanagawa, Chiba dan Saitama, Kamis (7/1/2021). Keadaan darurat ini diterapkan untuk menekan lonjakan infeksi Virus Corona yang terus naik sejak Desember 2020.
Dikutip dari Kyodo News, penerapan keadaan darurat mulai berlaku 8 Januari 2021 hingga 7 Februari 2021 mendatang pemerintah meminta warga untuk tinggal di rumah.
Pemerintah juga menyerukan kepada restoran dan bar untuk berhenti menerima pesanan pada jam 7 malam dan mulai tutup pada jam 8 malam. Tidak hanya restoran dan bar, tempat kebugaran, department store, dan fasilitas hiburan juga dikenakan waktu yang lebih singkat.
PM Suga menjelaskan, langkah penerapan status keadaan darurat darurat dilakukan mengingat Tokyo mengonfirmasi ada 2.447 angka harian kasus virus corona baru.
Baca Juga: PM Suga Pertimbangkan Status Darurat untuk Tokyo & 3 Prefektur Lain
"Situasi semakin memburuk akhir-akhir ini di seluruh negeri, dan saya merasakan krisis yang kuat. Kami akan mengambil langkah menyeluruh," kata Suga pada pertemuan satuan tugas pemerintah mengenai tanggapan pandemi.
Pemerintah juga meminta kepada Perusahaan untuk membuat para karyawannya bekerja dari rumah atau bergantian masuk kantor. Ini dilakukan dengan tujuan mengurangi jumlah orang di kantor hingga 70 persen. Acara yang mengundang keramaian juga dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas tempat.
Status keadaan darurat kali ini dinilai beberapa kalangan lebih santai daripada status darurat sebelumnya pada tahun lalu. Saat itu, aktifitas sekolah dan bisnis di seluruh negeri ditutup sementara dan semua acara dibatalkan.
Pemerintah juga tidak memberikan sanksi bagi mereka yang tidak mematuhinya. Seperti halnya yang diberlakukan di negara lain dengan sistim penguncian (lockdown). Ujian masuk universitas tetap akan diadakan akhir bulan ini sesuai jadwal, termasuk aktifitas sekolah.
Pemerintah juga akan meningkatkan dukungan keuangan untuk tempat makanan dan minuman yang mempersingkat jam kerja mereka. Besaran anggaran yang disiapkan dari 40.000 yen sehari, menjadi 60.000 yen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.