YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Kenaikan harga kedelai impor menjadi celah bagi kedelai lokal supaya lebih diminati. Saat ini, harga kedelai lokal dan impor hampir sama.
Menurut Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Syam Arjayanti, kenaikan harga kedelai impor menjadi momentum bagus untuk mendorong petani menanam kedelai.
“Selama ini pemerintah sulit mencari petani yang mau menanam kedelai lokal sehingga pasokan kedelai lokal selalu lebih sedikit ketimbang impor,” ujarnya, Rabu (6/1/2021).
Baca Juga: Menyiasati Kenaikan Harga Kedelai, Produsen Memperkecil Ukuran Tempe
Oleh karena itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY akan mengembangkan 5.000 hektare lahan untuk ditanami kedelai yang berasal dari bantuan APBN. Kementerian Pertanian sudah siap menyalurkan bantuan kepada petani yang mau menanam kedelai lokal pada 2021, seperti pupuk, obat anti hama, serta benih kedelai varietas grobogan dan anjasmoro.
Ia menyebutkan para petani yang bersedia menanam kedelai tersebar di tiga kabupaten, yakni Gunungkidul, Kulon Progo, dan Bantul. Sementara, Sleman belum mengusulkan petani yang berminat terhadap kedelai.
Pada 2020, kebutuhan kedelai di DIY mencapai 38.823 ton, padahal produksinya hanya 8.506 ton. Ia juga mengakui target produksi kedelai di DIY belum bisa terpenuhi dengan pengadaan lahan 5.000 hektare.
“Tetapi setidaknya, target produksi kedelai bisa mencapai setengah dari kebutuhan,” ucapnya.
Baca Juga: Indonesia Masih Sering Impor Kedelai Meski Dikenal sebagai Negeri Tahu-Tempe, Ini Penjelasannya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.