TOKYO, KOMPAS.TV - Panel penasihat menyetujui rencana pemerintah Jepang untuk memberlakukan keadaan darurat selama satu bulan di Jepang, Kamis (7/1/2021). Keadaan darurat dimulai pada Jumat mendatang untuk Tokyo dan tiga prefektur tetangganya, untuk menahan lonjakan kasus virus corona yang terus mencapai rekor baru di Jepang.
“Proposal untuk deklarasi darurat ini berlangsung mulai 8 Januari hingga 7 Februari dan telah disetujui pada pertemuan Kamis pagi,” kata Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura seperti dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Jepang Pertimbangkan Umumkan Status Darurat
Pembatasan yang akan berlaku di Jepang berpusat pada langkah-langkah untuk mengurangi penularan di bar dan restoran, yang disebut oleh pemerintah sebagai area yang paling berisiko.
Infeksi virus corona di Jepang sebenarnya masih relatif rendah dibanding negara-negara lain di dunia. Namun seperti dikutip dari NHK, Jepang mencapai rekor infeksi harian baru sebanyak 6.000 kasus untuk pertama kalinya pada hari Rabu (6/1/2021). Sedangkan di Tokyo, infeksi pada hari Rabu mencapai 1.591 kasus positif.
Perdana Menteri Yoshihide Suga akan mengadakan konferensi pers pada pukul 6 sore waktu setempat, untuk mengumumkan secara resmi pembatasan baru yang akan diberlakukan di Tokyo dan prefektur Saitama, Kanagawa dan Chiba. Tetapi para ahli medis mengatakan, mereka khawatir rencana pemerintah mungkin tidak akan cukup memadai, mengingat kasus-kasus baru telah mencapai titik tertinggi di seluruh negeri.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Inggris Terdeteksi di Jepang
Pejabat pemerintah telah berdiskusi dengan para ahli pada minggu ini, untuk menilai langkah-langkah untuk mencoba mengendalikan lonjakan virus, namun dengan dampak sekecil mungkin pada ekonomi.
Dengan mempertimbangkan Olimpiade Tokyo yang akan datang, namun perekonomian yang rapuh, PM Suga akhirnya memutuskan untuk memberlakukan pembatasan hanya di wilayah-wilayah yang terdapak virus paling parah.
Pada Kamis (7/1/2021), Menteri Ekonomi Nishimura menyatakan pemerintah telah menetapkan beberapa langkah yang akan dimasukkan dalam keadaan darurat mulai Jumat. Pemerintah akan meminta restoran dan bar untuk tutup pada jam 8 malam, meminta penduduk menahan diri dari acara yang tidak mendesak, dan membatasi kehadiran di acara olahraga dan acara besar lainnya.
Baca Juga: Varian Baru Corona Merebak, Orang Asing Seluruh Dunia Dilarang Masuk Jepang!
Perdana Menteri Suga mengatakan, jam operasional yang lebih pendek untuk bisnis bar dan restoran telah membantu menurunkan kasus di daerah seperti Osaka dan Hokkaido.
Namun demikian, Pada Rabu lalu Osaka melaporkan rekor kasus virus corona dengan 560 infeksi. Sedangkan Hokkaido pada Rabu lalu mencapai 100 kasus untuk pertama kalinya dalam satu minggu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.