WILMINGTON, KOMPAS TV - Presiden Terpilih Amerika Serikat, Joe Biden hari Rabu (06/01/2021) waktu Washington DC mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk tampil di TV nasional memerintahkan ribuan pendukungnya untuk mengakhiri penyerbuan dan pendudukan gedung Kongres dan Senat Amerika Serikat yang kerap disebut Capitol Hill, demikian dilaporkan Associated Press pagi ini.
Biden menyebut ribuan orang yang menyerbu itu sebagai gerombolan yang melakukan pemberontakan. Biden menyebutnya sebagai insurrection, "Saat ini demokrasi kita mendapat serangan yang tidak pernah kita alami sebelumnya," tutur Biden dari kantornya di Wilmington, Delaware.
Baca Juga: Protes Penyelenggaraan Pemilu, Pendukung Trump Serbu Gedung Capitol
Lebih jauh Biden menekankan,"adegan kekacauan di Capitol Hill tidak mencerminkan Amerika yang sebenarnya, tidak mewakili siapa kita. Apa yang kami lihat adalah sejumlah kecil ekstremis, berdedikasi pada pelanggaran hukum. Ini bukan perbedaan pendapat, ini kekacauan. Ini kekacauan. Itu berbatasan dengan hasutan. Dan itu harus diakhiri, sekarang." tegas Biden
Biden menuntut Presiden Trump menunjukkan kepemimpinan dan meminta pendukungnya mundur dari pendudukan gedung Kongres,"Saya mendesak presiden Trump untuk muncul di televisi nasional, menjalankan sumpahnya (sebagai presiden) dan mempertahankan konstitusi serta memerintahkan penghentian pengepungan dan pendudukan tersebut,"
Sebelumnya, ribuan pengunjuk rasa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu gedung parlemen atau Gedung Capitol, bentrok dengan polisi dan memaksa penundaan persidangan Kongres yang digelar untuk menegaskan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.
Baca Juga: Pendukung Trump Protes Anarkis, Trump Ingatkan Untuk Tetap Damai
Kemenangan Biden sendiri sudah dipastikan, ketika setiap negara bagian mengesahkan hasil pemilu di negara bagian masing-masing beberapa minggu lalu, yang setelah penghitungan total electoral college menghasilkan kemenangan untuk Biden dengan 306 electoral college sementara Trump hanya meraih 232 electoral college.
Tetapi ketika persidangan sedang berlangsung, Trump berbicara kepada ribuan demonstran yang telah berkumpul di luar gedung Capitol untuk mendukung klaimnya yang tidak berdasar, atas yang menurutnya kecurangan pemilu, dan untuk memprotes hasil pemilihan yang bebas dan adil hanya karena dirinya kalah dalam pemilu awal November lalu.
Ribuan orang yang menghadiri unjuk rasa itu kemudian bergerak menyerbu gedung Capitol, dimana ratusan orang menerobos masuk gedung Capitol sehingga persidangan untuk mengesahkan hasil pemilu presiden Amerika Serikat oleh Kongres AS harus dihentikan mendadak.
Baca Juga: Heboh!! Ini Isi Rekaman Trump Minta Suara
Bahkan untuk gedung Capitol yang telah mengalami protes selama berabad-abad dan bahkan kekerasan - termasuk penembakan tahun 1954 yang melibatkan nasionalis Puerto Rico - peristiwa hari Rabu sangat mencengangkan karena terjadi dengan restu presiden petahana yang kalah pemilu.
Seluruh anggota kongres, senat, dan bahkan wakil presiden Amerika Serikat Mike Pence dan wakil presiden terpilih Kamala Harris diungsikan ke lokasi aman di dalam gedung tersebut sambil mengenakan masker darurat serangan kimia yang terdapat di bawah masing-masing bangku anggota kongres dan senat.
Penyerbu mencapai pintu ruang sidang sehingga petugas keamanan harus menganjal pintu dengan furniture yang berada di ruang sidang, dan mengeluarkan pistol untuk menjaga anggota kongres dan senator yang masih berada dalam ruangan.
Anggota Kongres dan Senat kemudian diungsikan melalui pintu rahasia menuju lorong keamanan bawah tanah ke ruangan aman.
Dalam penyerbuan dan pendudukan gedung Capitol itu, gerombolan tersebut sempat menerobos ruang sidang Senat dan berbagai ruang kerja anggota Kongres AS, termasuk ruang kerja ketua Kongres AS Nancy Pelocy dan berfoto di ruang-ruang tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.