WASHINGTON, KOMPAS.TV – Demonstrasi yang terjadi di Gedung Capitol Amerika Serikat untuk memprotes kemenangan Presiden AS terpilih Joe Biden, mengarah pada tindakan anarkis. Pengunjuk rasa memecahkan jendela, merangsek masuk ke aula Kongres dan bentrok dengan polisi.
Tekanan meningkat kepada Presiden AS Donald Trump untuk menenangkan para pendukungnya. Sejauh ini, Presiden Trump mencuit di laman Twitternya untuk berusaha membubarkan pengunjuk rasa.
Baca Juga: Protes Penyelenggaraan Pemilu, Pendukung Trump Serbu Gedung Capitol
"Saya meminta semua orang di Gedung Capitol untuk tetap damai. Tidak ada kekerasan! Ingat, kita adalah partai yang berdasarkan hukum dan ketertiban. Hormati hukum, terima kasih!”
Sebelumnya, Trump meminta para pendukungnya untuk datang ke Washington dan memprotes persetujuan resmi Kongres atas kemenangan Biden. Beberapa anggota parlemen dari Partai Republik mendukung seruannya, meskipun tidak ada bukti kecurangan atau kesalahan dalam pemilihan umum.
Dalam Twitternya, Presiden Trump juga meminta pengunjuk rasa untuk mendukung polisi dan penegak hukum. “Mereka benar-benar berpihak pada negara kita. Tetap damai!" ujarnya.
Pengunjuk rasa juga bentrok dengan polisi yang berusaha mengamankan Gedung Capitol. Polisi membawa senjata dan menembakkan gas air mata.
Baca Juga: Tak Terima Kalah Pemilu, Trump Ajak Warga Demonstrasi Besar pada 6 Januari
Para pengunjuk rasa merobohkan barikade logam di bawah tangga Capitol dan disambut oleh petugas dengan perlengkapan anti huru-hara. Beberapa orang mencoba untuk melewati petugas yang memegang perisai dan petugas terlihat menembakkan semprotan berisi merica ke kerumunan pengunjuk rasa untuk menahan mereka.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.