BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Pasca diresmikan oleh Wali kota Banjarmasin pada senin 4 januari 2021, Jembatan Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil Banjarmasin masih terpantau ramai.
Hingga selasa siang (5/1/2021), Jembatan Gantung Pulau Bromo masih terpantau ramai dikunjungi warga, seperti salah satu warga dari Kayutangi Banjarmasin, Fanny.
Baca Juga: Usai Diresmikan, Jembatan Gantung Pulau Bromo Langsung Ditutup! Cegah Potensi Penularan Covid-19
Sebelumnya, ia mengaku telah mengetahui bahwa Jembatan Pulau Bromo telah ditutup sejak diresmikan, namun ramainya kunjungan dan minimnya penjagaan petugas membuatnya tetap ingin berkunjung.
"Sebetulnya tau ditutup tapi tadi coba-coba lewat ternyata ramai kita langsung turun. Di depan tidak ada pemberitahuannya, seandainya diberitahu mungkin kami tidak masuk," ucap Fanny.
Bahkan garis polisi yang dipasangpun diterobos oleh warga yang ingin berswafoto.
Hal ini dikeluhkan salah satu warga asli pulau bromo, Muhammad Habibi, sebagai warga asli sekaligus pengguna fasilitas publik.
Dirinya mengaku sempat merasa terganggu dengan ramainya kunjungan warga.
Ia juga mempertanyakan adanya fasilitas tersebut apakah sebagai sarana penyeberangan ataukah tempat wisata.
"Nyatanya saya lewat terganggu, sebenarnya jembatan untuk wisata atau untuk kami? kan akses ini empat RT yang memperjuangkan jembatan ini, nyatanya kenapa jadi wisata," keluh Habibi.
Baca Juga: Jembatan "Roller Coaster" Pulau Bromo Ramai Dikunjungi, Dinkes Ingatkan Protokol Kesehatan
Sebelumnya Jembatan Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil tersebut dibangun selama 6 bulan dan menghabiskan biaya sekitar 43 milliar rupiah dengan menyajikan ruang terbuka hijau dan desain infrastruktur yang unik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.