JAKARTA, KOMPAS.TV - Kenaikan bahan pokok tampaknya tidak hanya terjadi pada cabai dan kedelai. Harga sapi potong pun diprediksi bakal melonjak.
Hal tersebut dikatakan Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo). Menurutnya, kenaikan harga sapi telah terjadi sejak bulan Agustus 2020 lalu.
Harga sapi bakalan asal Australia saat ini telah mencapai USD 3,7 (sekitar Rp 52 ribu) per kilogram (kg) dari sebelumnya USD 3 (Rp 42 ribu) per kg.
Baca Juga: Konsumsi Daging Sapi Diprediksi Meningkat 8 Persen dari 2019 Hingga 2024
"Artinya landing cost sudah mencapai Rp 52.000 per kg berat hidup," ujar Direktur Eksekutif Gapuspindo Joni Liano dikutip dari Kontan.co.id, Senin (4/1/2021).
Kenaikan tersebut berpengaruh besar bagi biaya produksi pengusaha peternak sapi potong.
Pasalnya harga sapi bakalan merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi selain pakan dan kurs dolar.
Beberapa hal diakui oleh Joni menjadi faktor penyebab naiknya harga sapi bakalan.
Peternak Australia melakukan repopulasi untuk memenuhi permintaan.
"Banyak permintaan dari Vietnam dan Cina, demand dalam negeri Australia meningkat," terang Joni.
Sebagai informasi saat ini harga daging sapi di Indonesia juga mengalami kenaikan.
Harga daging sapi berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) terpantau sebesar Rp 122.200 per kg.
Baca Juga: Harga Cabai Kian Meroket, Kementan Janji akan Turun Pekan Depan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.