JAKARTA, KOMPAS.TV - Terkait dengan penemuan Drone di laut Selayar- Sulawesi Selatan, Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengajak publik tidak berpolemik yang kontraproduktif.
Baca Juga: Heboh Penemuan Drone Bawah Air di Kepulauan Selayar Selatan
"Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI khususnya Angkatan Laut pasti akan menangani permasalahan tersebut," ujar Dahnil melalui keterangan tertulisnya, Senin (4/1/2021).
Dahnil menegaskan, saat ini TNI AL sudah menyatakan bahwa Drone yang ditemukan tersebut adalah Sea Glider yang biasa digunakan untuk survey data oseanografi.
Untuk lebih rinci Pihak TNI AL melalui Pusat Hidrografi dan Oseanografi akan menyelidiki lebih lanjut Drone tersebut.
Menhan Prabowo berharap rakyat Indonesia terus mendukung TNI bekerja keras untuk pertahanan Indonesia.
"Mari bersama memperkuat pertahanan rakyat semesta untuk memastikan NKRI yang lebih kuat," katanya.
Sebelumnya, penemuan drone mata-mata diduga milik China yang ditemukan di perairan Indonesia menyita perhatian publik, termasuk juga para politikus Indonesia.
Seperti diketahui, benda asing tersebut ditemukan oleh nelayan di Kepulauan Selayar, wilayah perairan Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Drone Bawah Laut China yang Ditemukan di Sulsel adalah Sea Glider, Apa Itu?
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono memastikan benda mirip rudal yang ditemukan nelayan di Perairan Pulau Bonerate pada Sabtu (26/12/2020) lalu adalah sea glider.
Yudo menjelaskan sea glider merupakan alat yang umumnya digunakan untuk penelitian kelautan.
Pada umumnya, kata Yudo, alat tersebut membawa sejumlah sensor yang dapat merekam antara lain kedalaman laut, arah arus, suhu, kadar oksigen, kesuburan laut, hingga suara ikan.
Hal tersebut disampaikan Yudo saat konferensi pers di Markas Pushidrosal Ancol Jakarta Utara pada Senin (4/1/2021).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.