Kompas TV internasional kompas dunia

Harapan di Tahun Baru, Paus Fransiskus Ingin Kekerasan di Yaman Bisa Berakhir

Kompas.tv - 1 Januari 2021, 22:48 WIB
harapan-di-tahun-baru-paus-fransiskus-ingin-kekerasan-di-yaman-bisa-berakhir
Paus Francis berpidato di parlemen AS saat Joe Biden masih Wakil Presiden AS dalam pemerintahan Barack Obama (Sumber: (AP Photo))
Penulis : Haryo Jati

VATIKAN, KOMPAS.TV - Paus Fransiskus mengungkapkan harapannya dalam sebuah pesan Tahun Baru, Jumat (1/1/2021).

Pemimpin umat Katolik dunia tersebut berharap kekerasan di Yaman bisa segera berakhir.

Pertempuran di Yaman antara koalisi Arab Saudi melawan aliansi Iran-Houthi telah tetrjadi selama 6 tahun terakhir.

Baca Juga: Polisi Minneapolis Kembali Bunuh Seorang Pria Berkulit Hitam, Disinyalir Upaya Pembelaan Diri

Puncaknya ledakan yang terjadi di Bandara Arden, Yaman, Rabu (30/12/2020) waktu setempat yang menewaskan setidaknya 22 orang.

“Saya mengungkapkan kesedihan dan perhatian atas eskalasi kekerasan lebih lanjut di Yaman yang menyebabkan banyak korban tak bersalah,” tuturnya dikutip dari Al-Jazeera.

“Kita harus memikirkan anak-anak di Yaman, yang tanpa pendidikan, tanpa obat-obatan dan juga keleparan,” lanjut Paus.

Baca Juga: Serang Tuannya, Anjing Polisi Ini Terpaksa Ditembak Mati

Pada tahun ini, Paus tak menghadiri Kebaktian pada Kamis (31/12/2020) dan di Jumat pagi, karena kondisi kesehatannya.

Paus dikabarkan mengalami linu panggul. Ini juga menjadi pertama kalinya sejak dinobatkan pada 2013, Paus tak menghadiri Kebaktian.

Namun, dia tak menunjukkan ketidaknyamanan saat menyampaikan pidato dan doa siang di mimbar perpustakaan Istana Apostolik Vatikan.

Baca Juga: Jelang Akhir Jabatan, Donald Trump Ingin Ungkap Kebenaran Mengenai UFO

Pada kesempatan tersebut, Paus mengungkapkan pentingnya perdamaian, serta bagaimana belajar dari wabah Covid-19 yang melanda dunia.

“Kehidupan saat ini diperintah dengan perang, oleh permusahan dan banyak hal yang merusak. Kita menginginkan perdamaian. Itu adalah berkah,” katanya.

“Peristwa menyakitkan yang menandai perjalanan umat manusia tahun lalu, terutama wabah, mengajari kita betapa pentingnya menaruh minat pada masalah orang lain dan berbagi keprihatinan dengan mereka,” lanjutnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x