TEIPEI, KOMPAS.TV - Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen mengungkapkan pihaknya siap melakukan pembicaraan dengan China.
Pembicaraan tersebut diyakini Tsai akan penuh arti. Namun, dia mengajukan syarat jika ingin pembicaraan dilakukan.
Tsai ingin agar China mau mengesampingkan konfrontasi kedua negara. China akhir-akhir ini memang meningkatkan tekanannya kepada Taiwan.
Baca Juga: Brexit Resmi Dilakukan, PM Inggris Boris Johnson Ungkapkan Perasaannya
Hal itu disebabkan karena kerja sama yang dilakukan Taiwan dengan Amerika Serikat (AS).
China sendiri selalu menegaskan bahwa Tawian merupakan wilayah yang berada dalam kedaulatannya.
“Saya ingin tegaskan kembali, dalam hubungan lintas selat kita tidak akan maju dengan gegabah dan akan berpegang pada prinsip kita,” ujar Tsai dalam pidato tahun baru, Jumat (1/1/2021) dikutip dari Channel News Asia.
“Selama otoritas Beijing bertekad meredakan antagonism dan menngkatkan hubungan lintas selat, sejalan dengan prinsip timbal balik dan bermartabat, kami bersedia bersama-sama mempromosikan dialog yang bermakna,” tambahnya.
China sendiri semenjak Tsai menjadi presiden pada 2016, berulang kali menolak ajakan Tsai untuk melakukan pembicaraan.
Baca Juga: Drone Mata-Mata China Ditemukan di Laut Indonesia, Ternyata Ini yang Ketiga Kalinya
Pihak China sendiri sebelumnya menegaskan jika pembicaraan ingin dilakukan, Tsai harus mengakui Taiwan merupakan bagian dari China.
Namun, Tsai langsung menolak permintaan tersebut. Presiden China, Xi Jinping tak memberikan respon atas ajakan terbaru Taiwan tersebut.
Bahkan pada pidato Tahun Baru, Xi Jinping tak membicarakan mengenai Taiwan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.