LAMPUNG, KOMPAS.TV - Profesor Karomani, Rektor Universitas Lampung (UNILA), membedah buku "Pelengseran Gus Dur dan Keberpihakan Media Massa" di Aula Rektor UNILA secara daring, Rabu 30 Desember 2020.
Buku tersebut menjadi catatan dalam mengingat peristiwa sejarah bangsa.
Dalam sistem presidensial, presiden hanya bisa dilengserkan jika melakukan pelanggaran mendasar yang tidak sesuai dengan dasar negara.
Pelengseran Gus Dur adalah catatan buruk dalam sejarah bangsa Indonesia.
Menurutnya telah terjadi pembelokan sejarah, pernah ada presiden dilengserkan tanpa ada alasan yang betul-betul nyata atau inkonstitusional sebelum habis masa jabatannya.
Menurut putri kedua Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, sebagai pembahas menjelaskan pembentukan pola pikir masyarakat dengan penggiringan opini lewat pemberitaan menjadi sebab lengsernya Gus Dur.
Segala tuduhan kepada presiden ke-empat RI itu tidak ada yang terbukti.
Ini bisa menjadi perpektif baru dalam pembangunan demokrasi ke depan.
Agenda bedah buku Gus Dur dibuka langsung Ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj secara virtual, menghadirkan Prof Dedy Mulyana, kemudian tujuh penanggap antara lain Greg Borton, Dahlan Iskan, M. Yusuf Barusman, Azyumardi Azra, Alamsyah, Anif Punto Utomo, dan Muhammad Bakir.
KH. Abdurrahman Wahid adalah guru bangsa, selalu mendengungkan kemanusiaan adalah di atas segala-galanya serta mengajarkan toleransi antarsesama anak bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.