MOSKOW, KOMPAS.TV - Ilmuwan Rusia diduga tengah mengembangkan senjata biologi yang melibatkan virus Ebola dan Marburg.
Pogram pengembangan ini senjata biologi ini diketahui memiliki nama sandi Toledo.
Mereka juga disebut berhubungan dengan penyerangan Novichok kepada Alexei Navalny yang dilakukan agen intelijen Rusia (FSB).
Baca Juga: Dokter yang Dulu Melawan Nazi Meninggal Covid-19
Nama sandi Toledo itu berhubungan dengan virus flu pada 1918 di Toledo, Ohio, Amerika Serikat (AS), atau wabah mematikan pada kota di Spanyol yang memiliki nama sama di 1958.
Seperti dilaporkan Mirror, seorang sumber yang mantan intelijen militer Rusia mengungkapkan adanya penggunaan virus Ebola dan Marburg pada program senjata biologi terseut.
Kedua virus itu bisa menyebabkan penyakit menular yang menyebabkan kegagalan organ dan pendarahan internal.
Baca Juga: Rumah Sakit untuk Covid-19 di Mesir Terbakar, 7 Pasien Tewas
Wabah Ebola sendiri sempat menjadi teror di Afrika yang menyebabkan ribuan kematian.
“Rusia dan Inggris memiliki laboratorium untuk mempelajari cara bertahan melawan senjata seperti Novichok,” ujar sumber tersebut dikutip dari Daily Star .
Tapi jika secara bersamaan, Rusia mempelajari bagaimana mempersenjatai Ebola dan Marburg, itu memiliki kemungkinan mengerikan,” tambah sumber tersebut.
Baca Juga: Tersangka Pelaku dalam Ledakan di Nashville Tewas dalam Ledakan
Sumber tersebut pun menegaskan negara yang dipimpin Vladimir Putin itu telah menunjukkan keinginannya dan memiliki kemampuan untuk menggunakan senjata biologis, seperti penggunaan Novichok.
“Hal itu berarti Rusia akan melangkah maju dalam penelitian Ebola dan Marburg, serta penggunaannya sebagai senjata mematikan,” tuturnya.
Sementara itu, organisasi investigasi non-profit OpenFacto, mengungkapkan mereka telah menemukan bahwa Kementerian Pertahana Rusia memiliki unit rahasia.
Baca Juga: Donald Trump Akhirnya Tanda Tangani Paket Bantuan Covid-19 Senilai 900 Miliar Dollar AS
Unit yang disebut Institut Penelitian Pusat ke-48, dilaporkan khusus untuk memperlajari pathogen langka dan mematikan.
Unit itu juga berafiliasi dengan Intstitut Penelitian Pusat ke-33, yang mengembangkan Novichok.
OpenFcto mengungkapkan kedua unit tersebut telah diberi sanksi oleh AS, karena kemungkinan melakukan penelitian untuk senjata biologis.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.