ROMA, KOMPAS.TV - Pemerintah Italia memberlakukan pembatasan perjalanan dan membatasi acara kumpul-kumpul dalam perayaan Natal. Pada Kamis (24/12/2020), pejabat kesehatan masyarakat juga meminta agar kontak sosial dikurangi untuk mencegah infeksi Covid-19 baru selama masa liburan.
Toko-toko, restoran, dan bar yang tidak penting ditutup. Mal Galleria yang berada di Milan hampir kosong, toko-toko di sepanjang jalan perbelanjaan Via del Corso yang biasanya padat di Roma, juga ditutup. Kini burung-burung merpati menjadi penguasa Lapangan Santo Markus di Venesia.
Namun terlepas dari aturan pembatasan sosial, kerumunan masih terlihat di beberapa tempat. Orang-orang di Italia masih terlihat berbaris di toko roti, pasar ikan, dan toko untuk berbelanja. Hal ini mereka lakukan hingga menit-menit terakhir untuk menyiapkan makan malam Natal.
Baca Juga: Paus Fransiskus Gelar Misa Malam Natal dalam Kebaktian yang Nyaris Kosong
Pembeli di Roma berbaris di luar pasar untuk mengambil ikan yang dipesan sebelumnya. Toko roti melakukan penjualan cepat dengan menjual kue buah kering “panettone” atau kue “pandoro” kuning muda yang ditaburi gula bubuk. Kue ini merupakan salah satu makanan penutup khas Natal di Italia.
“Kemarin ada 900 orang di supermarket bagian ikan, semuanya bertumpuk,” kata Daniela Tufoni, yang bekerja di supermarket di Roma.
Tufoni mengatakan, polisi menanyainya pada hari Kamis, untuk memeriksa apakah dia punya alasan yang sah untuk keluar. "Ada baiknya mereka melakukan pemeriksaan ini, tetapi jika mereka pergi ke supermarket, saya tidak dapat memberi tahu Anda apa yang akan mereka temukan. Tidak ada yang melakukan jarak sosial disana," ujarnya seperti dikutip dari the Associated Press.
Pemerintah melarang warga untuk bepergian dari satu daerah ke daerah lain sejak Senin. Polisi turun ke jalan pada hari Kamis untuk memeriksa bahwa warga mematuhi aturan yang membatasi perjalanan.
Kolonel Carabinieri Alessandro Dominici, yang sedang berpatroli di depan Colosseum Roma, mengatakan sanksi diberlakukan bagi warga yang melanggar aturan. Denda diberlakukan mulai dari 400 euro hingga 3.000 euro.
Baca Juga: Malam Natal di Betlehem Berlangsung Tenang Dalam Lockdown Lokal yang Ketat
Penduduk juga harus membawa sertifikat yang dikeluarkan polisi yang menjelaskan mengapa mereka berada di luar rumah. Sedangkan aktivitas di luar rumah dengan alasan pekerjaan, perawatan kesehatan, dan kebutuhan lain seperti berbelanja bahan makanan diperbolehkan.
Lockdown nasional mulai berlaku pada malam Natal. Aturan ini sama dengan pembatasan dan lockdown selama 10 minggu yang diberlakukan pemerintah Italia dari Maret hingga Mei, ketika Italia menjadi pusat pandemi virus corona di Eropa.
Lockdown yang berlaku dari 24 Desember hingga 6 Januari, diharapkan akan mencegah melonjaknya kembali virus corona pada bulan Januari di Italia. Italia telah berada di bawah pembatasan lokal sejak awal November. Infeksi mulai terlihat melambat sejak saat itu, namun laporan pemantauan Kementerian Kesehatan yang dirilis Kamis (24/12/2020), menunjukkan tren penurunan itu terhenti.
Baca Juga: Pohon Natal Raksasa Dibangun Di Baghdad Untuk Rayakan Keberagaman
Hingga saat ini, total kasus yang dikonfirmasi di Italia melewati angka 2 juta pada Kamis. Sementara jumlah korban tewas telah mencapai 70.900 orang. Jumlah ini merupakan yang terbanyak di Eropa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.