JAKARTA, KOMPAS.TV- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mempersilakan bila pemerintah akan mengambil pesantren Maraz Syariah yang dia kelola. Namun Rizieq mengingatkan kepada pemerintah untuk membayar ganti rugi.
"Kami sampaikan ke pemerintah. Kalau memang mau ambil silakan. Kalau merasa ini tanah negara. Tapi tolong kembalikan uang yang sudah saya keluarkan. Ada hitung-hitungannya," kata Rizieq dalam tayangan video yang diunggah Front TV, ketika berkunjung ke Megamendung November lalu.
Menurut Rizieq, pesantren dan tanah yang dia tempati dibangun dengan menggunakan berbagai material yang dia beli.
Baca Juga: Pesantren FPI di Megamendung Disomasi PTPN, Rizieq Shihab: Saya Beli dari Petani Bukan Ngerampok
Bahkan, tanahnya pun dia beli dari para petani dan sudah dilaporkan ke RT, RW, lurah, Kecamatan sampai gubernur. "Saya beli pakai uang, bukan pakai daun," katanya.
Dan bila pemerintah mau membayar ganti rugi, kata Rizieq, maka uang yang dia dapat akan digunakan untuk membangun pesantren lagi di tempat lain.
Sebaliknya, bila ada pihak-pihak yang mau mengusir dia dan pesantren Markaz Syariah, Rizieq berjanji akan mempertahankannya. "Kalau ada yang mengusir dari Markaz, kami akan pertahankan. Karena ini milik ummat Islam," ujarnya.
Rizieq juga mengajak kepada para hadirin agar jangan diam ketika ada pihak yang mau mengambil tanah dengan cara seenaknya. "Jangan diam kalau tanah Anda diambil," kata Rizieq kepada warga yang hadir bersamanya.
Baca Juga: Cerita Bertemu Rasul dalam Mimpi Saat Pemakaman Laskar FPI, Jubir PA 212 Diperiksa Polda Metro Jaya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.