JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berencana melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada tahun 2021. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Jakarta, Selasa (22/12/2020).
"Ini merupakan kunjungan balasan Presiden Erdogan terhadap kunjungan Presiden Jokowi ke Ankara pada tahun 2017," kata Retno. Ia mengatakan pada kunjungan Erdogan tahun depan, Indonesia dan Turki bakal menjajaki pembentukan Dewan Strategis Tingkat Tinggi (High-Level Strategic Council).
Dewan tersebut akan menjadi forum bagi para pemimpin kedua negara untuk membahas secara rutin berbagai isu strategis bilateral, regional, dan multilateral yang menjadi kepentingan bersama, "Kunjungan ini akan menandai peningkatan hubungan Indonesia-Turki ke tatanan yang baru," ujar Retno.
Baca Juga: Erdogan Kecam Sanksi Ekonomi AS, Sebut Kedaulatan Turki Telah Diserang
Sementara pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia dengan Menteri Luar Negeri Turki menghasilkan sejumlah kesepakatan bilateral dimana kedua negara sepakat untuk melanjutkan perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA).
Harapannya, perundingan itu selesai pada tahun 2021 sebagaimana dimandatkan oleh pimpinan kedua negara. IT-CEPA, kata Retno, berpotensi meningkatkan perdagangan bilateral Indonesia-Turki.
Kerja sama ini diklaim akan menunjukan komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka, adil dan bebas, serta upaya bersama untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Baca Juga: Presiden Erdogan Umumkan Lockdown Selama Empat Hari, Dimulai pada Malam Tahun Baru
Menteri Luar Negeri Indonesia juga menyampaikan peningkatan minat investor Turki untuk berinvestasi di Tanah Air. Ada beberapa proyek investasi yang saat ini sedang dibahas, antara lain di bidang perkapalan, pertanian, dan infrastruktur.
"Saya juga menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Turki mengenai UU Cipta Kerja yang baru saja diberlakukan, yang saya yakini dapat menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif bagi investasi Turki di Indonesia," ujar Retno.
Menurut Retno, kerja sama di bidang investasi antara Indonesia dengan Turki sangatlah penting, terutama dalam proyek-proyek infrastruktur melalui skema Public Private Partnership (PPP).
Baca Juga: Amerika Serikat Hukum Turki Karena Beli Rudal S-400 Rusia
Kerja sama tersebut sama pentingnya dengan kerja sama di bidang pertahanan dan industri pertahanan. Retno menyebut, kerja sama di bidang ini meningkat dalam dua tahun terakhir, yang dibuktikan dengan naiknya intensitas kunjungan antara pejabat dan para ahli di bidang pertahanan dan industri pertahanan kedua negara.
Terkait dengan kerja sama teknologi dan industri, lanjut Retno, sejak Juni lalu pembicaraan intensif telah dimulai kedua negara.
Indonesia dan Turki telah sepakat untuk bekerja sama di bidang industri dirgantara, mobil elektrik, tempat peluncuran roket (spaceport building), satelit dan kendaraan peluncur satelit, serta teknologi medis dan farmasi.
"Kunjungan kali ini menunjukan di tengah pandemi, kemitraan Indonesia-Turki terus berkembang tidak saja untuk kepentingan dua negara, namun juga bagi dunia," kata Retno.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.