Kompas TV internasional kompas dunia

Mengapa Pejabat AS Beramai-Ramai Vaksin Disiarkan TV? Ternyata ini Alasannya

Kompas.tv - 22 Desember 2020, 09:38 WIB
mengapa-pejabat-as-beramai-ramai-vaksin-disiarkan-tv-ternyata-ini-alasannya
Presiden AS terpilih Joe Biden dengan didampingi istrinya, Jill Biden (kiri), setelah mendapatkan vaksin corona pada Senin, 21 Desember 2020. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

WASHINGTON, KOMPAS TV – Saat ini, ada tren baru di kalangan pejabat Amerika Serikat (AS). Tren baru tersebut adalah melakukan suntik vaksin Covid-19 dengan disiarkan televisi. Pejabat terbaru yang divaksin Covid-19 dan disiarkan langsung oleh televisi adalah Presiden AS terpilih Joe Biden. Biden mendapatkan vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Christiana di Newark, Delaware, Senin (21/12/2020).

Sebelumnya, Wakil Presiden AS Mike Pence, Ketua Parlemen Nancy Pelosi, Pemimpin Senat Mitch McConnell, dan anggota parlemen lainnya diberi vaksin pada hari Jumat lalu. Mereka pun mempublikasikan proses penerimaan vaksin dengan disiarkan TV.

Sedangkan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris dan suaminya dijadwalkan akan menerima suntikan vaksin pertama pada minggu depan.

Baca Juga: Disiarkan Langsung oleh Televisi, Presiden AS Terpilih Joe Biden Disuntik Vaksin Covid-19

Mengapa mendapatkan suntikan dengan disiarkan televisi menjadi tren? Ternyata hal ini dilakukan sebagai bagian dari kampanye untuk meyakinkan warga AS, bahwa vaksin Covid-19 aman digunakan. Hingga saat ini, masih banyak warga AS yang meragukan keamanan vaksin untuk melawan virus corona ini.

Namun demikian di antara deretan pejabat yang telah mendapatkan vaksin corona, nama Presiden Donald Trump belum masuk di dalamnya. Dikutip dari the Associated Press, saat ini Presiden Trump tengah berdiskusi dengan dokternya untuk menentukan waktu yang tepat untuk mendapatkan vaksin corona.

Dalam akun twitternya, dia mengatakan belum dijadwalkan untuk mendapatkan vaksin, tapi dia berharap akan mendapatkan vaksin pada waktu yang tepat. Gedung Putih mengatakan, Trump masih mengutamakan kelompok orang paling rentan untuk lebih dulu mendapatkan vaksin.

Baca Juga: Uni Eropa Beri Ijin Bersyarat Bagi Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer - BioNTech

Sebelumnya Trump sempat dirawat di rumah sakit karena terinfeksi Covid-19 pada bulan Oktober lalu. Dia kemudian diberi perawatan antibodi monoklonal eksperimental, sehingga berhasil pulih dalam waktu cepat. Dewan penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan, orang yang menerima pengobatan tersebut harus menunggu setidaknya 90 hari untuk divaksinasi, agar menghindari kemungkinan timbulnya gangguan.

Namun sebelumnya, Trump pernah memuji keefektifan vaksin corona.

"Mereka mengatakan (vaksin) itu semacam keajaiban dan saya pikir itu benar," katanya pada 8 Desember 2020 lalu.

Baca Juga: 400,000 Warga Saudi Daftarkan Diri Ikut Vaksinasi Covid-19

Trump dan para pembantunya berharap untuk dapat meredam skeptisisme di antara sebagian orang Amerika tentang keamanan vaksin. Ia berharap bisa membangun warisan untuk membantu AS keluar dari pandemi di akhir masa jabatannya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x