JAKARTA, KOMPAS.TV - Komnas HAM menyambangi Polda Metro Jaya untuk melakukan pemeriksaan terhadap tiga mobil yang terlibat penembakan dan menewaskan enam anggota Laskar FPI.
Ketiga mobil yang masih terparkir di Polda Metro Jaya itu, terdiri dari dua mobil milik kepolisian, dan satu mobil milik Laskar FPI.
Kedatangan Komnas HAM untuk melakukan pengecekan fisik ketiga kendaraan. Berdasarkan pemeriksaan fisik kendaraan ini, Komnas HAM akan menganalisis dengan membandingkan keterangan dari pihak kepolisian, FPI, keluarga korban, dan sejumlah tes.
Baca Juga: Pertemuan FPI dengan Komnas HAM: Ungkap Kondisi Jenazah hingga Keluarga Korban Tertekan
"Kami belum bisa menyimpulkan apakah keterangan teman-teman polisi di Komnas HAM dan pengecekan sekarang itu identik apa enggak, karena butuh analisa lebih dalam lagi," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara kepada wartawan, Senin (21/12/2020).
Menurut Beka, masih ada yang harus ditindaklanjuti dan didalami terkait hasil uji balistik, siapa yang melakukan penembakan, hingga cek darah anggota FPI.
Komnas HAM juga akan menganalisa keterangan yang diperoleh dari FPI dan keluarga korban. "Kami akan periksa lagi. Karena keterangan pagi dan sore harus divalidasi, verifikasi lagi," imbuh Beka.
Selain itu, Komnas HAM juga sudah meminta komitmen FPI untuk menghadirkan saksi-saksi lain yang dibutuhkan Komnas HAM, di luar empat orang saksi yang telah diperiksa.
Dalam kesempatan ini, Komnas HAM mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah memberikan akses untuk melakukan pemeriksaan terhadap ketiga mobil.
Termasuk memberikan keterangan apa saja yang ada di dalam ketiga mobil.
"Saya apresiai, hormat setinggi-tingginya kawan-kawan kepolisian yang sudah memberikan akses seluas-luasnya kepada Komnas HAM untuk periksa sampai ke dalam-dalamnya. Menerangkan apa aja yang ada di dalam tiga mobil ini," ucap Beka.
Baca Juga: Komnas HAM Surati Kabareskrim Listyo Sigit Hendak Periksa Mobil Polisi dan FPI Saat Terjadi Bentrok
Dirtipidum Bareskrim Mabes Polri Brigjen Andi Rian yang ikut mendampingi Komnas HAM, memastikan kepolisian berkomitmen untuk bersikap kooperatif dalam pengusutan peristiwa di KM 50 Tol Cikampek tersebut.
"Saya pastikan kami tim penyidik akan selalu kooperatif dengan semua pihak. Ini jadi momen kami kooperatif, mengikuti permintaan Komnas HAM, baik undangan wawancara maupun menunjukkan barang bukti," tutur Andi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.