3 Alasan Pemprov DKI Ganti Bansos Sembako dengan BLT

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengganti bantuan sosial sembako menjadi bantuan langsung tunai atau BLT.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan keputusan pergantian Bansos sembako menjadi BLT sudah dikalkulasi dengan baik.

Pertama penerima manfaat akan mendapat nominal utuh dari dana yang dialokasikan Pemprov DKI dalam membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Mulai Januari 2021, Warga Jakarta akan Dapat BLT Rp 300 Ribu Selama 6 Bulan

Kedua, sambung Riza penerima manfaat dapat memperkirakan BLT yang didapat untuk kebutuhan prioritas.

Selanjutnya dengan adanya BLT kegiatan ekonomi di lingkungan penerima manfaat dapat beralan.

“Kami harapkan masyarakat bisa membelanjakannya di warung-warung, pasar-pasar sekitar rumah, sehingga dapat menggerakkan ekonomi di sekitar rumah masing-masing, lalu ada peningkatan pergerakan ekonomi,” ujar Riza dikutip dari Wartakotalive.com, Jumat (18/12/2020).

Riza menambahkan warga Jakarta yang menerima BLT dari Pemprov DKI nantinya tidak lagi mendapat BLT dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.

Baca Juga: Tahun Depan Kemensos Ganti Bantuan Sembako Jadi BLT, Ini Alasannya

Sebab Kementerian Sosial juga akan mengganti skema bansos untuk warga Jakarta, bukan lagi sembako tapi BLT. Nantinya BLT pemerintah pusat akan dibagi ke wilayah yang belum mendapat BLT dari pemerintah provinsi.

Saat ini, sambung Riza, Dinas Sosial akan mendata warga yang tidak memiliki rekening Bank DKI, untuk dibuatkan rekening baru.

“Nanti Dinsos dan Bank DKI akan membuatkan rekening baru bagi yang belum punya rekening Bank DKI,” ujar Riza.