JAKARTA, KOMPAS.TV - Perayaan ulang tahun JNE rupanya tak berjalan 'mulus'. Buntut dari ucapan doa ulang tahun dari beberapa tokoh membuat perusahaan jasa distribusi barang ini dituduh berafiliasi dengan ormas tertentu.
JNE langsung bergerak dengan langkah hukum ketika difitnah. Tak tanggung-tanggung, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea digandeng.
Lewat Hotman Paris, JNE membantah memiliki kaitan dengan gerakan terorisme ataupun kelompok tertentu. Untuk itu, Hotman Paris mengancam akan menempuh upaya somasi dan jika perlu ke jalur hukum.
"Kita akan somasi orang-orang yang berusaha buat fitnah tidak benar dan bila perlu pidana," kata Hotman Paris saat konferensi pers di Jetski Cafe, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (16/12/2020).
Hotman Paris siap mempidanakan pihak-pihak yang melakukan dan menyebar fitnah terhadap JNE.
"Jadi tolong jangan diulangi lagi, itu saja. Karena ancamannya serius. Bisa ditahan (polisi) karena lebih dari lima tahun ancamannya," ujar Hotman.
Hotman menduga fitnah terhadap JNE dibuat-buat oleh orang yang tidak mengerti persoalan hukum yang akan menjeratnya jika membuat dan menyebar kabar fitnah kepada publik.
CEO JNE Mohammad Feriadi menegaskan perusahaannya tidak pernah berafiliasi dengan pihak mana pun.
Feriadi juga menjelaskan adanya upaya-upaya persaingan bisnis yang tidak sehat di balik 'serangan' ke JNE. Dia mengaitkannya dengan Harbolnas pada 12 Desember lalu.
"Kami lihat itu memanfaatkan momen suhu politik yang memanas, tapi perlu saya sampaikan bulan Desember pada tanggal yaitu pada 12/12, perusahaan logistik akan tinggi-tingginya itu, karena pada tanggal itu ada Harbolnas, maka banyak bisnis online promosi. Kami duga ini ada kaitan persaingan usaha tidak sehat," ujarnya.
Boikot JNE di Twitter sempat menjadi trending topik di Twitter akhir pekan kemarin. Netizen ramai-ramai menyerukan gerakan untuk berhenti menggunakan jasa JNE.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.