Kompas TV nasional politik

FPI dkk Aksi Depan Istana Jumat Ini, Tuntut Penembakan dan Pembebasan Rizieq Shihab

Kompas.tv - 16 Desember 2020, 15:44 WIB
fpi-dkk-aksi-depan-istana-jumat-ini-tuntut-penembakan-dan-pembebasan-rizieq-shihab
Ketua Umum Front Pembela Islam Ahmad Shabri Lubis (kanan) dan Panglima Laskar Pembela Islam Maman Suryadi (tengah) didampingi Ketua Bantuan Hukum FPI Sugito Atmo Prawiro datang ke Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Senin (14/12/2020). (Sumber: KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA)
Penulis : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus penembakan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh polisi dinilai masih menuai persoalan. Untuk itu, FPI dkk akan berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (18/12/2020) mendatang. 

Mereka menuntut pengusutan 6 laskar FPI yang tewas ditembak serta meminta pembebasan Muhammad Rizieq Shihab (MRS) alias Habib Rizieq Shihab.

"InsyaAllah," ujar juru bicara FPI, Slamet Ma'arif saat dikonfirmasi awak media, Rabu (16/12/2020), menjawab pertanyaan terkait aksi di depan Istana untuk Jumat nanti.

Baca Juga: Ridwan Kamil dan Panitia FPI Diperiksa Polda Jabar Soal Kerumunan Megamendung

Tak hanya Slamet, Wakil Sekjen PA 212, Novel Bamukmin, juga membenarkan rencana unjuk rasa itu.

"Benar," jawab Novel, singkat.

Novel belum bisa memastikan berapa banyak massa yang akan terlibat dalam unjuk rasa.

Ia menyebut, pihaknya sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian.

"Surat pemberitahuan aksi sudah disampaikan," kata Novel.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus belum bisa menanggapi terkait hal ini.

Baca Juga: Ketum FPI Minta Aparat Memproses Semua Kerumunan Tanpa Pandang Bulu

Namun demikian, dalam poster yang beredar, aksi tersebut bertajuk 'Aksi 1812 bersama anak NKRI'.

Aksi akan digelar di Istana Negara, Jakarta, setelah shalat Jumat pukul 13.00 WIB.

Pada aksi itu nantinya terdapat beberapa tuntutan, di antaranya adalah mengusut tutas pembunuhan 6 laskar FPI atau pengawal MRS.

Lalu menuntut pembebasam MRS tanpa syarat, stop kriminalisasi ulama, stop diskriminasi hukum.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x