BEIJING, KOMPAS.TV - China tetap mempertahankan larangan impor batu bara dari Australia, baik untuk konsumen atau perusahaan di negara tersebut. Larangan ini semakin memperpanjang hubungan kedua negara yang panas, terkait penyataan Perdana Menteri Australia Scott Morrison yang meminta penyelidikan tentang asal usul virus corona April lalu.
"Otoritas China baru-baru ini mengambil tindakan terhadap beberapa produk impor Australia sesuai dengan hukum dan peraturan," kata Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada konferensi pers reguler di Beijing, Selasa (15/12/2020).
Baca Juga: Langkah Pembalasan, China Berlakukan Pembatasan pada Pejabat AS yang Ingin Masuki Hong Kong
"Ini sejalan dengan hukum dan peraturan China dan praktik internasional, serta tindakan yang bertanggung jawab atas industri dan konsumen domestik China," lanjut Wang.
Sedangkan Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, China akan melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia serta perjanjian perdagangan bebas bilateral jika melarang batu bara Australia.
Morrison menanggapi laporan di surat kabar Global Times milik China yang menyatakan bahwa Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China telah memberikan persetujuan pembangkit listrik untuk mengimpor batu bara tanpa batasan, kecuali batu bara asal Australia.
Baca Juga: PM Selandia Baru Jacinda Ardern Diserang Media China setelah Beri Dukungan untuk Australia
Morrison mengatakan dia memperlakukan laporan itu sebagai "spekulasi media", karena pemerintah China belum mengklarifikasi posisinya.
China secara konsisten mengatakan Australia sepenuhnya bertanggung jawab atas gangguan dalam hubungan ekonomi dan politik kedua negara. Seperti dikutip dari the Associated Press, China menganggap politisi, pemimpin sipil, dan media Australia telah melakukan bias anti-China.
Wang mengatakan China tidak akan pernah menerima tuduhan praktik perdagangan yang tidak adil dan menuduh Australia telah mempolitisasi pertukaran bilateral dalam perdagangan, investasi, sains dan teknologi. Sementara itu, China merasa diperlakukan sebagai target peningkatan pemeriksaan keamanan pada investasi, oleh pemerintah Australia.
Batu bara dan bijih besi adalah ekspor Australia yang paling menguntungkan. Namun ekspor Australia ke China mulai terganggu ketika hubungan bilateral memburuk, sejak Australia menyerukan penyelidikan independen terhadap pandemi virus corona.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.