SINGAPURA, KOMPAS.TV – Singapura telah menyetujui penggunaan vaksin virus corona buatan Pfizer, dan pengiriman pertama akan tiba pada akhir bulan ini, demikian diungkapkan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Senin (14/12).
Lee mengatakan, Singapura, dengan bujet lebih dari 1 milyar dolar Singapura atau lebih dari 10 milyar rupiah untuk vaksin, telah berinvestasi dengan menandatangani perjanjian pembelian awal dengan perusahaan farmasi pembuat vaksin, termasuk Pfizer dari Amerika Serikat (AS), juga BioNTech dan Moderna Inc. dari Jerman, dan Sinovac dari China.
Baca Juga: Gelombang Baru Covid-19, Rencana Penerbangan Singapura – Hong Kong Ditunda
“Setelah mempelajari bukti ilmiah dan data uji coba klinis, Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura telah menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech untuk mengatasi pandemi,” ujar Lee dalam pidatonya yang disiarkan di televisi Singapura seperti dilansir Associated Press, Senin (14/12).
“Kami juga mengharapkan kedatangan vaksin-vaksin lain dalam beberapa bulan ke depan. Jika semua sesuai rencana, kami akan punya cukup vaksin bagi semua orang di Singapura pada September 2021,” tambahnya.
Baca Juga: Cerita Remaja Singapura dan Spanyol Tetap Produktif di Tengah Lockdown
Lee menyatakan, vaksin akan diberikan secara sukarela dan gratis bagi warga negara dan warga yang tinggal dalam jangka waktu lama di Singapura. Lee, juga sejumlah menteri kabinet yang berusia lebih tua, akan menerima vaksinasi lebih awal untuk menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman digunakan.
Prioritas akan diberikan pada para pekerja kesehatan dan pekerja lain yang berada di garis depan pandemi, juga kelompok manula dan kelompok usia rawan lainnya.
Baca Juga: Kisah Sugiyem Mengadu Nasib di Singapura, Dipulangkan Buta dan Tuli Usai 2 Tahun Disiksa Majikan
“Sekarang vaksin sudah mulai tersedia, kita akan melihat cahaya di ujung terowongan,” ujar Lee mengungkapkan harapan dalam bahasa kiasan.
“Semakin banyak yang divaksinasi, semakin sulit virus akan menyebar, dan semakin aman kita sebagai masyarakat,” kata Lee, dan menambahkan bahwa vaksinasi juga akan mendorong pemulihan ekonomi Singapura.
Baca Juga: Singapura Hentikan Penerbitan Uang Kertas Pecahan Tertinggi, Ada Apa?
Dalam kesempatan terpisah, komite ahli vaksinasi Covid-19 Singapura menyatakan, vaksin Pfizer tidak akan diberikan pada wanita hamil, mereka yang mengalami gangguan kekebalan dan mereka yang berusia di bawah 16 tahun hingga tersedia data lebih lanjut.
Kasus penularan Covid-19 di Singapura telah menurun hingga di bawah 10 kasus per hari. Singapura mencatat angka 58.320 kasus dan 29 kematian akibat Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.