TAIPEI, KOMPAS TV – Staf dan pendukung sebuah TV Berita Taiwan yang kerap menyiarkan berita pro-China berhenti siaran setelah pemerintah Taiwan menolak untuk memperpanjang lisensi siaran dengan alasan akurasi berita.
CTiTV channel 52 terakhir menyiarkan hitung mundur lalu berhenti siaran. Jaringan televise yang siaran non-beritanya tetap bisa mengudara itu berencana menyiarkan berita mereka melalui kanal Youtube dan platform digital lain.
Kerumunan warga berteriak,”Bertahanlan CTiTV,” sambil memegang spanduk “Terima kasih CTiTV, kita jumpa lagi nanti,” sementara sebagian staf, sambil menitikkan air mata, bernyanyi dan bergoyang seirama menggunakan jaket berwarna sama.
Liao Chia-yu, seorang guru, mengatakan dia akan tetap menonton siaran CTiTV lewat Youtube. “Saya juga berharap mereka tidak melupakan idealisme mereka,” seraya menambahkan, “Mereka harus menyiarkan apapun yang mereka ingin siarkan serta memberitakan kebenaran,”
Baca Juga: Baku Hantam di Parlemen Taiwan, Saling Timpuk Jeroan Babi
Komisi Komunikasi Nasional Taiwan dalam keputusan untuk tidak memperpanjang ijin siar bulan lalu menyebutkan pelanggaran akurasi berita yang terjadi berkali-kali. Stasiun berita itu sudah didenda 25 kali selama 6 tahun terakhir karena dianggap menyebarkan berita yang tidak akurat.
Stasiun TV itu dimiliki Grup Media Want Want China Times, yang juga menjadi pemilik salah satu harian utama Taiwan. Mereka sejak lama dipandang memiliki kebijakan yang ramah kepada China, sebagian karena dianggap mereka memiliki kepentingan usaha di negara tirai bambu itu.
China menanggap Taiwan sebagai propinsi yang memberontak dan telah meningkatkan ancaman untuk menguasai Taiwan di bawah kendali China. Selama ini upaya penekanan China terhadap Taiwan melalui jalur ekonomi dan politik dianggap gagal.
Dalam keputusannya, Ketua Komisi Komunikasi Nasional Taiwan Yaw-shyang tidak secara khusus menyebut alasan keberpihakan dengan China, dan hanya menyebut kanal berita TV itu dipandang tunduk kepada pengaruh dari luar.
Baca Juga: Presiden Taiwan Ajak Tiongkok Berdialog Dengan Asas Kesetaraan
“Masalah terbesarnya adalah campur tangan eksternal kepada produksi berita dan siaran stasiun TV tersebut,” saat diumumkannya penolakan perpanjangan ijin siar.
CTiTV mengajukan banding namun gagal, kemudian menuding pemerintah Taiwan membahayakan kebebasan pers.
Reporters Without Borders dalam pernyataannya mengungkap keputusan itu tidak bertentangan dengan kebebasan pers, dan hanya prihatin atas nasib staf stasiun TV itu,”
Pemilik CTiTV, Tsai Eng-meng kepada khalayak diluar kantor TV mengatakan,”Kepada siapapun yang mendukung kami, mungkin setelah kami beralih menjadi New Media, memang ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Namun saya rasa kami akan perlahan menjadi lebih baik,”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.