PONTIANAK, KOMPAS.TV - Kesadaran warga menerapkan protokol kesehatan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dinilai masih jauh dari harapan.
Banyak warga mengabaikan aturan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan saat beraktifitas di luar rumah.
Sementara sosialisasi bahaya Covid-19 dan pentingnya aturan 3M dari tenaga kesehatan bahkan kerap ditertawai warga yang belum memahami pandemi korona saat ini.
Perlakuan ini sering kali dialami tenaga kesehatan Alfonza Nunuk Utari, dokter gigi yang juga Kepala Puskesmas Alianyang Kota Pontianak.
Namun semangat dan tekad Alfonza tak surut.
Jadi bahan tertawaan saat mensosialisasikan ancaman Covid-19 tak menghentikan langkahnya meningkatkan kesadaran warga.
Di sisi lain, sosialisasi Covid-19 yang digencarkan tenaga kesehatan seperti dokter Alfonza juga mendapat apresiasi warga lainnya.
Mei Rosanti, warga di sekitar Puskesmas Alianyang mengaku semakin memahami bahaya Covid-19 dari sosialisasi dan informasi tenaga kesehatan.
Selain disiplin menerapkan 3M, Mei Rosanti juga masih membatasi diri dari kerumunan termasuk bepergian fasilitas umum seperti pasar.
Menurut Mei Rosanti, banyak pengunjung dan pedagang yang tidak menggunakan masker dan mengancam kesehatannya.
Satgas Covid-19 Kota Pontianak mendorong pembatasan sosial berskala komunitas untuk mencegah dan mengendalikan penularan Covid-19.
Satgas dan Pemkot Pontianak melatih dan membimbing sejumlah warga untuk membantu mengawasi penerapan 3M di wilayah masing-masing.
Meski belum berjalan optimal, Pemkot Pontianak memilih lebih meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga dibanding penegakan aturan dan denda.
Kasus penularan Covid-19 di Provinsi Kalimantan Barat cukup terkendali.
Hanya Kota Pontianak yang masuk zona oranye atau berisiko sedang, sementara 13 kabupaten dan kota lainnya masuk zona kuning atau risiko rendah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.