YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Pembelajaran tatap muka belum siap dilaksanakan di Sleman. Argumentasi itu dilontarkan Dinas Kesehatan Sleman pasca evaluasi pembelajaran tatap muka.
“Kami belum siap, angka kasus positif di Sleman masih tinggi, bisa berdampak pada risiko penularan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo, Jumat (11/12/2020).
Selain Sleman yang termasuk dalam provinsi DIY, terdapat sembilan provinsi lainnya yang keberatan dengan kebijakan pembelajaran tatap muka pada Januari 2021.
Baca Juga: Kekhawatiran Muncul Klaster Covid-19 dari Bioskop di Sleman, Begini Alasannya
Apabila kebijakan nasional soal pembelajaran tatap muka di sekolah tetap diterapkan, maka Dinas Kesehatan Sleman tidak bisa menjamin penularan Covid-19. Terlebih, tenaga medis saat ini sudha kewalahan.
“Silakan kalau siap menerima kenyataan pasien bertambah terus,” ucapnya.
Menurut Joko, ketahanan fisik para tenaga kesehatan di Sleman secara umum sudah sangat lelah. Ia juga berharap alat pelindung diri (APD) bisa mencukupi kebutuhan tenaga kesehatan medis.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana memperkirakan pembelajaran tatap muka di Sleman dimulai pada 6 Januari 2021. Kebijakan ini tidak diterapkan di semua sekolah, melainkan hanya di sekolah yang sudah siap.
Baca Juga: Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 di Sleman Dibuka Kembali, Ini Alasannnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.