TOKYO, KOMPAS.TV - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menggelar latihan bersama gabungan perguruan pencak silat warga negara Indonesia (WNI) dengan 15 pesilat nasional Jepang yang tergabung dalam Japan Pencak Silat Association (Japsa) di Wisma Duta KBRI Tokyo.
Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi sembari menyaksikan kibasan jurus pesilat nasional Jepang Daisuko Aso, mengatakan, ke depan, KBRI Tokyo akan total dalam upaya pelestarian dan pengembangan pencak silat di Jepang.
"Saya senang seni budaya kita dicintai orang Jepang. KBRI Tokyo akan total dalam upaya pelestarian dan pengembangan pencak silat. Berbagai upaya promosi akan kami lakukan agar warisan budaya ini semakin dikenal dan banyak dipelajari masyarakat Jepang, Ini medium diplomasi publik dan people-to-people contact yang sangat baik," tutur Dubes Heri Akhmadi.
Baca Juga: PB IPSI Berharap Dukungan Pemerintah agar Pencak Silat Masuk Olimpiade
Dalam sesi latihan itu Daisuke Aso, atlet nasional Jepang yang pernah berlaga di Asian Games 2018 terlihat lincah memeragakan berbagai jurus pencak silat.
Meski masih masa pandemi, latihan gabungan tetap dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan. Di Jepang terdapat berbagai perguruan silat beranggotakan WNI dan juga masyarakat Jepang, di antaranya Perisai Diri, Merpati Putih, Panglipur, dan Panca Sakti.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Tokyo Yusli Wardiatno yang juga turut hadir mengatakan, KBRI Tokyo siap memfasilitasi sarasehan dan silaturahmi akbar antarperguruan silat di Jepang.
"Latihan gabungan Japsa ini bisa menjadi awal yang baik untuk bisa kumpul keluarga seluruh perguruan silat yang ada di Jepang," ujar Yusli Wardiatno.
Sebagai bentuk konkret dukungan olah raga pencak silat ini, Dubes Heri Akhmadi memberikan bantuan dana pembinaan pencak silat kepada Presiden Japsa, Kyoko Soda. Heri Akhmadi berharap, di masa mendatang semakin banyak lagi orang Jepang yang tertarik dengan pencak silat.
JAPSA Siap Populerkan Pencak Silat di Jepang
Presiden Japan Pencak Silat Association (Japsa) Kyoko Soda mengapresiasi dukungan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi dalam latihan bersama pencak silat di halaman Wisma Duta KBRI Tokyo.
"Sangat berterima kasih. Kami dapat memamerkan dan mendapatkan perhatian lebih dari orang Jepang untuk Pencak Silat bekerja sama dengan KBRI. Pencak Silat merupakan warisan budaya Melayu yang unik. Saya juga mengharapkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan setiap negara Melayu untuk mempromosikannya," ujar Kyoko Soda.
Baca Juga: Belasan Warga Mesir Jatuh Cinta Pada Seni Pencak Silat Indonesia
Lebih lanjut Kyoko Soda berharap, Pencak Silat tidak hanya dikenal sebagai salah satu cabang olah raga bela diri, tetapi juga dikenal sebagai warisan budaya Indonesia di Jepang dan dunia.
"Seperti halnya tari Bali, saya berharap Pencak Silat menjadi bagian dari citra perwakilan Indonesia untuk Jepang. Dan tentunya tidak hanya sebagai image, tapi juga saya harap akan lebih banyak lagi praktisi, baik sebagai sports maupun sebagai warisan budaya," tambah Kyoko Soda.
Saat ini, lanjut Kyoko Soda, Federasi Pencak Silat Internasional tengah mengupayakan Pencak Silat dapat masuk menjadi salah satu cabang olah raga yang dipertandingkan di ajang Olimpiade.
"Targetnya menjadi pameran pada 2024, dan menjadi acara resmi pada 2032," ujar Kyoko Soda.
JAPSA didirikan pada 28 November 1996, dan resmi terdaftar ada 2015. Di tahun itu JAPSA memiliki empat perguruan pencak silat yaitu Perisai Diri, Merpati Putih, Panglipur, Panca Sakti, SinLamBa.
Setiap perguruan memiliki anggota 10-15 pesilat. Sehingga total keseluruhan ada sekitar 70 pesilat. (Andy Lala)
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.