JAKARTA, KOMPAS.TV - Vaksin yang disebut-sebut sebagai game changer di tengah pandemi, akhirnya tiba di Indonesia. Prosesnya masih panjang, karena harus menunggu izin pemakaian dari BPOM.
Gelontoran dana pun sudah dikeluarkan untuk kehadiran game changer ini. Mulai dari anggaran hingga insentif.
Kita akan lihat anggaran terlebih dulu. Di tahun 2020 pemerintah menganggarkan 96,17 triliun rupiah untuk penanganan covid-19.
Dari anggaran tersebut, dana yang sudah terpakai untuk pengadaan vaksin hingga 7 Desember 2020, adalah sebesar 637,3 miliar rupiah, dari total cadangan anggaran sebesar 35,1 triliun rupiah.
Anggaran 637,3 miliar adalah anggaran untuk membeli 3 juta dosis vaksin sinovac dan 100 ribu dosis vaksin cansino.
Nah nantinya skema pelaksanaan vaksin ada yang gratis, dan vaksin mandiri yang berbayar untuk masyarakat.
Tak hanya gelontoran anggaran untuk membeli vaksin, kementerian keuangan juga memberi insentif untuk vaksin.
Jadi dari total vaksin yang sudah datang ke indonesia, yaitu sebanyak 1,2 juta vial dan 568 ribu vial untuk sampel pengujian, nilai impor vaksin tersebut adalah 20,57 juta dollar. Kalau dirupiahkan adalah sekitar 290 miliar rupiah.
Nah dari nilai impor tersebut, pemerintah memberi insentif, berupa bebas bea masuk 14,56 miliar, dan pajak impor senilai 36,39 miliar rupiah.
Di tahun depan anggaran kesehatan pun masih ada yang dianggarkan untuk vaksin.
Dari total anggaran penanganan covid 19 senilai 60,5 triliun rupiah, dana yang dianggarkan untuk pengadaan vaksin adalah 18 triliun, antisipasi vaksinasi senilai 3,7 triliun rupiah, dan sarana prasarana kesehatan senilai 1,3 triliun rupiah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.