TAIPEI, KOMPAS TV – Pembuat vaksin asal China, Sinovac hari Senin (07/12/2020) mengumumkan akan menyelesaikan fasilitas baru untuk menggandakan kapasitas produksi vaksin ke tingkat 600 juta dosis vaksin pada akhir tahun 2020 ini.
Sinovac juga mengumumkan berhasil mendapatkan modal tambahan 500 juta dollar untuk menggenjot upaya pengembangan vaksin Covid-19.
Perusahana itu saat ini melaksanakan tahap akhir uji klinis vaksin Covid-19 di Brazil, Turki dan Indonesia. Selain itu Sinovac adalah salah satu kandidat terdepan upaya pengembangan vaksin Covid-19 China.
Negara itu saat ini memiliki 5 kandidat vaksin Covid-19 yang berada di tahap akhir uji klinis di lebih dari 12 negara.
Baca Juga: Menkes Terawan: Vaksin Sinovac Aman
Sino Biopharmaceutical Ltd, sebuah konglomerat farmasi, membeli 15% saham Sinovac dengan investasi sebesar 500 juta dollar. Dana itu akan membuat Sinovac mampu “meningkatkan kemampuan penjualan vaksin, memperluas pasar di Asia, membangun dan mengakses teknologi baru, dan yang paling penting, mempercepat upaya memerangi pandemi global,” tutur Yin Weidong, CEO Sinovac dalam sebuah pernyataan.
Hari Minggu (06/12/2020), 1,2 juta vaksin Covid-19 tiba di Indonesia dan diharapkan segera mendapat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM.
Vaksin Covid-19 Sinovac adalah vaksin dosis ganda yang terbuat dari virus yang dimatikan dan dimurnikan. Dibuat dengan gaya lama teknologi pembuatan vaksin, penyimpanan dapat dilakukan pada suhu -2 hingga -8 derajat Celius, atau masih masuk jangkauan lemari pendingin biasa, tidak seperti beberapa kandidat vaksin lain yang membutuhan suhu jauh lebih dingin.
Baca Juga: 1.2 Juta Dosis Vaksin Corona Sinovac China Tiba di Indonesia
Vaksin eksperimental Sinovac saat ini sudah mendapatkan ijin penggunaan darurat di China walau belum mendapat ijin final untuk dipasarkan. Berdasarkan ijin penggunaan darurat, vaksin Sinovac telah didistribusikan kepada mereka yang dipandang prioritas oleh pemerintah China seperti tenaga kesehatan garis depan dan petugas perbatasan.
Berdasarkan data public terbaru Sinovac yang diterbitkan di jurnal Lancet, vaksin Sinovac menunjukkan jumlah antibody lebih rendah dalam tubuh peserta uji coba, dibanding jumlah antibodi mereka yang pulih dari Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.