TEHERAN, KOMPAS.TV - Militer Iran mengungkapkan sebuah fakta baru mengenai pembunuhan ahli nuklir Mohsen Fakhrizadeh.
Menurut mereka pembunuhan tersebut mendapat bantuan dari satelit dan kecerdasan buatan.
Fakhrizadeh dibunuh oleh sebuah senapan mesin ketika dirinya tengah berpergian dengan mobil dan dilindungi oleh 11 penjaga.
Baca Juga: Pesawat Luar Angkasa China Siap Bawa Batuan Bulan ke Bumi
Pembunuhan sosok yang disebut pemimpin pogram nuklir Iran itu terjadi Jumat (27/11/2020) lalu di luar kota Teheran.
Menurut Pejabat Militer Iran Ali Fadavi, senjata tersebut ditempatkan di sebuah truk Nissan dan hanya fokus kepada wajah dari Fakhrizadeh, sehingga istrinya yang hanya berjarak 25 sentimeter tak tertembak.
“Senjata mesin itu dikontrol secara online melalui satleit dan juga menggunakan sebuah kamera canggih serta kecerdasan buatan,” kata Fadavi dikutip dari Daily Star.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan dan menemukan bahwa satelit yang mengontrol senjata mesin, dan sama sekali tak ada teroris di tempat kejadian,” tambahnya.
Meski tak ada yang mengaku bertanggung jawab terhadap pembunuhan Fakhrizadeh, pihak Iran menegaskan Israel dan Amerika Serikat (AS) yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Pengacara Trump yang Pimpin Tuntutan Hukum Kecurangan Pemilihan Presiden AS Positif Covid-19
Hal itu dikarenakan pihak Israel dan AS menuduh Fakhrizadeh sebagai pemimpin program senjata nuklir yang dikembangkan Iran.
Tersiar kabar Presiden AS, Donald Trump telah memberikan persetujuan terhadap Israel terkait pembunuhan Fakhrizadeh.
Iran sendiri menegaskan akan melakukan pembalasan terhadap pembunuh salah satu ilmuwan tersohor negaranya itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.