TEL AVIV, KOMPAS.TV - Pemerintah Israel desak warganya untuk tak berpergian ke daerah teluk, seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain yang telah menjalin normalisasi dengan mereka.
Hal itu dilakukan untuk menghindari ancaman yang sempat dikeluarkan oleh Iran terhadap negara zionis itu.
Ancaman tersebut terkait pembalasan yang akan dilakukan Iran, atas pembunuhan terhadap ahli nuklir mereka, Mohsen Fakhrizadeh, pekan lalu di dekat Teheran.
Baca Juga: Banjir Bandang di Meksiko Imbas Badai Tropis Eta, Indonesia Kirim Bantuan
Meski Israel tak berkomentar atas pembunuhan itu, Iran yakin mereka berada di baliknya.
Fakhrizadeh memang diketahui berada dalam pantauan Israel, karena menjadi pemimpin proyek nuklir Iran.
“Mengingat ancaman baru-baru ini oleh para pejabat Iran, dan keterlibatan mereka di masa lalu dalam serangan teror di berbagai negara, ada kekhawatiran Iran akan kembali bertindak dengan sasaran Israel,” bunyi pernyataan Dewan Keamanan Nasional Perdana Menteri Israel dikutip dari AP.
Israel saat ini sudah bisa melakukan kunjungan ke UEA dan Bahrain setelah keduanya melakukan normalisasi hubungan pada tahun ini.
Hal itu menimbulkan kegembiraan di Israel, dan ada ribuan turis dari negara tersebut dijadwalkan melakukan perjalanan ke UEA pada hari raya Yahudi, Hanukkah bulan ini.
Baca Juga: Sebanyak 2.783 Tentara Azerbaijan Tewas di Nagorno-Karabakh
Selain itu, warga Israel juga diharapkan untuk menghindari berpergian ke Georgia, Azerbaijan, Turki, wilayah kurdi di Irak dan juga Afrika.
Pihak militer Israel sendiri saat ini sudah bersiap untuk menghadapi ancaman tentara Iran.
Mereka berpeluang bertemu baik di Suriah, Libanon dan di Jalur Gaza. Israel juga meningkatkan kedutaan besar mereka di seluruh dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.