BEIJING, KOMPAS.TV – China menuduh sejumlah kritikus di pemerintahan Amerika Serikat (AS) telah melakukan peningkatan penindasan politik terhadap Beijing, menyusul adanya sebuah laporan tentang sejumlah persyaratan baru yang lebih ketat pada visa bagi para anggota Partai Komunis yang berkuasa di China dan keluarga mereka, Kamis (3/12).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyatakan, China akan membuat representasi terhadap AS menyusul laporan yang dimuat di harian The New York Times bahwa visa para anggota Partai Komunis dan keluarga mereka akan dibatasi per sekali kunjungan dan berlaku maksimal selama sebulan.
“Sudah jelas bagi semua bahwa ini merupakan peningkatan penindasan politik oleh sejumlah kekuatan anti China di AS yang bersumber dari prasangka ideologis dan mentalitas Perang Dingin terhadap China yang mengakar kuat. China dengan tegas menentang ini,” ujar Hua dalam konferensi pers di Beijing, China, seperti dilansir Associated Press, Kamis (3/12).
Pendekatan yang dilakukan AS ini, sebut Hua, “sama sekali tidak konsisten dengan kepentingan AS sendiri,” dan bahwa hal ini akan merusak imej AS di mata dunia.
Baca Juga: Pemerintahan AS di Bawah Joe Biden Dipandang Akan Lebih Keras Terhadap China
Laporan The Times belum dapat segera dikonfirmasi, namun sejumlah petunjuk menyebut bahwa Washington tengah berencana menerapkan langkah tersebut, kemungkinan bahkan termasuk pelarangan total bagi seluruh 92 juta anggota Partai Komunis.
Masih belum jelas bagaimana peraturan pembatasan tersebut akan diberlakukan, mengingat banyak para anggota partai yang tidak memegang peran publik secara aktif dalam institusi partai.
Menanggapi pertanyaan tentang pernyataan dari seorang pejabat Departemen Kehakiman AS yang mengatakan sekitar 1.000 peneliti China telah pergi usai AS melancarkan tindakan keras terhadap aksi spionase, Hua menyebutnya sebagai, “prasangka bersalah yang tidak masuk akal.”.
Baca Juga: AS Kembali Blokir Produk China yang Dibuat dengan Kerja Paksa Uighur
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.