JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kabar baik terkait situasi perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Dalam sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan, sinyal positif perekonomian Tanah Air.
"Sinyal positif perekonomian juga sudah jelas, semakin jelas. Kerja keras kita mulai menampakkan hasil. Pada triwulan kedua 2020, ekonomi kita terkontraksi -5,32 persen dan pada triwulan ketiga 2020 perekonomian kita terkontraksi -3,49 persen," kata Jokowi dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (3/12/2020).
Dengan ini, maka berarti perekomonian Indonesia telah melewati titik terendahnya, dan titik balik menuju situasi yang lebih baik.
Baca Juga: Perekonomian Kalsel Triwulan III 2020 Terkoreksi Lebih Dalam, BI : Prospek Membaik di Tahun 2021
"Tren positif membaik, dan dengan momentum ini saya yakin kita akan bergerak lagi ke arah positif di triwulan keempat dan seterusnya," katanya.
Sejalan dengan kontraksi perekonomian yang membaik, industri pengelohan yang merupakan kontributor produk domestik bruto (PDB), menujukkan perbaikan di bulan Oktober 2020.
"Perbaikan didukung oleh peningkatan impor bahan baku dan barang modal di bulan Oktober. Neraca perdagangan yang mengalami surplus USD8 miliar di triwulan ketiga 2020 turut mendukung ketahanan sektor eksternal," tuturnya.
Sementara dari sisi pasar modal dan keuangan, kinerja IHSG dan nilai tukar rupiah menunjukkan peningkatan hingga mencapai level masing-masing.
IHSG berada di level 5.522, dan kurs rupiah ke dolar AS Rp14.050 per 17 November 2020.
Baca Juga: [FULL] Arahan Jokowi di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia
Perbaikan kinerja IHSG, lanjut Jokowi, terdorong oleh peningkatan indeks saham sektoral. Sektor industri dasar mengalami pemulihan indeks saham terbesar sejak penurunan tajam di 24 Maret 2020 lalu.
Meski menunjukkan tren yang positif, Jokowi meminta untuk tidak lengah. "Momentum pertumbuhan yang positif ini tentu harus terus kita jaga."
Selain itu, Jokowi mengingatkan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Jokowi berharap Bank Indonesia (BI) ikut ambil bagian lebih signifikan, berkontribusi lebih banyak untuk menggerakkan sektor riil, mendorong penciptaan lapangan kerja baru, dan membantu sektor usaha UMKM agar bisa kembali produktif.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.