Kompas TV bisnis kompas bisnis

Melihat Geliat Pariwisata Mancanegara

Kompas.tv - 3 Desember 2020, 11:30 WIB
Penulis : Merlion Gusti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sektor pariwisata masih terseok-seok akibat pandemi. Sudah 9 bulan sejak pandemi covid-19 ada di Indonesia, sektor pariwisata masih bergeming. 

Beragam insentif dan juga promosi sudah dilakukan untuk mengungkit lagi pariwisata. 

Namun memang, masih banyak yang tak berani bepergian. Dan memang faktanya covid-19 belum benar-benar hilang.

Tahun lalu total ada 18 juta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Sementara di 2018 ada hampir 16 juta wisatawan mancanegara. 

Namun di tahun ini secara kumulatif, sejak awal tahun, wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia jumlahnya hanya 3,72 kunjungan, berarti turun 72,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Di bulan Oktober saja, ada penurunan 88 persen. Yang menarik juga adalah kedatangan wisatawan terbanyak ini berasal dari Timor Leste, lalu setelahnya adalah Malaysia. 

Nah untuk transportasinya pun jadi ikut berpengaruh, penggunaan transportasi darat jadi paling tinggi 99.000 totalnya dibanding pesawat hanya 12.000. Dan tujuan tertinggi di bulan Oktober adalah Atambua di NTT.

Tingkat hunian kamar atau okupansi hotel pun secara nasional baru ada di angka 30 persen. 

Jauh dari kata normal, tapi setidaknya membaik dibanding di bulan April Mei saat masih PSBB, okupansi hanya 5 sampai 10 persen.

Harapan para pengusaha hotel untuk bisa menambah potensi cuan di akhir tahun pun pupus, karena cuti panjang dipangkas 3 hari oleh pemerintah. 

Belum lagi sepanjang pandemi pengusaha hotel harus memotong tarif kamar, demi menarik masyarakat untuk datang ke hotel. 

Kalau long weekend biasanya hotel naik 20 sampai 30 persen, sekarang harga malah turun hampir 40 persen. 

Hotel bintang 3 ke bawah ini yang paling tertekan karena masyarakat condong untuk memilih hotel dengan fasilitas terbaik terutama untuk kebersihannya.
 
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x