JAKARTA, KOMPAS.TV - Polres pamekasan, dibantu Polda Jawa Timur Rabu kemarin memeriksa dua orang perwakilan massa yang menggeruduk rumah orangtua Mahfud MD.
Polisi memeriksa berdasarkan rekaman wajah dan rekaman suara.
Polisi menyatakan bahwa massa yang mendatangi kediaman orangtua Mahfud MD adalah massa cair yang pulang dari mengikuti aksi demonstrasi.
Mereka kemudian secara spontanitas datang dan berada di lokasi selama lima menit.
Selasa siang, sejumlah truk pikap yang mengangkut puluhan orang tiba-tiba berhenti di depan sebuah rumah di Pamekasan, Jawa Timur.
Makian dan teriakan pun lantang disuarakan massa. Mereka menuntut agara Menko Polhukam Mahfud MD tak membui Pimpinan FPI Rizieq Shihab.
Rumah yang jadi sasaran massa, adalah rumah yang dihuni ibunda Menko Polhukam Mahfud MD.
Saat insiden terjadi, di dalam rumah hanya ada empat orang, salah satunya Ibunda Mahfud MD, Khodijah, yang telah sepuh. Mereka semua ketakutan, saat massa mulai mengumbar sejumlah ancaman, termasuk membakar rumah.
Atas insiden tersebut, keluarga, Mahfud MD, meminta polisi, menyelidiki dan mengungkap provokator aksi.
Untuk mengantisipasi kembali datangnya massa, TNI-Polri mengerahkan personelnya untuk mengamankan rumah orangtua Menko Polhukam Mahfud MD di Pamekasan, Jawa Timur.
Tak ketinggalan, penjagaan juga dilakukan puluhan anggota ansor dan banser Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
Menko Polhukam Mahfud MD pun beraksi keras di akun Twitternya, atas tindakan massa yang datang ke rumah ibudanya di Pamekasan, Jawa Timur.
“Saya selalu berusaha menghindar untuk menindak orang yg menyerang pribadi saya, karena khawatir egois dan sewenang-wenang, karena saya punya jabatan. Saya siap tegas untuk kasus lain yang tak merugikan saya. Tapi kali ini mereka mengganggu ibu saya, bukan mengganggu Menko Polhukam.”
Begitu isi cuitannya di Twitter.
Mahfud berhak marah atas insiden penggerudukan rumah sang ibunda di Pamekasan, Jawa Timur.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.