ISLAMABAD, KOMPAS TV – Utusan AS perantara pembicaraan damai yang sedang berlangsung antara pemerintah Afghanistan dan kelompok Taliban mengatakan pada Rabu (02/12/2020) bahwa kedua belah pihak telah mengatasi kebuntuan yang telah berlangsung selama tiga bulan dan menyetujui aturan serta prosedur perundingan damai.
Perkembangan ini penting karena kedua pihak makin dekat ke meja perundingan untuk menentukan masa depan Afghanistan setelah perang. Namun, kedua pihak harus memutuskan poin-poin agenda perundingan.
Dalam rentetan tweetnya seperti dilaporkan Associated Press, utusan khusus AS Zalmay Khalilzad mengungkap terdapat dokumen yang sudah ditandatangani dan mendesak kedua pihak, baik Taliban maupun pemerintah Afghanistan untuk segera menentukan “peta jalan politik dan gencatan senjata”
Dokumen tiga halaman itu memaparkan aturan dan prosedur perundingan, yang akan dilaksanakan di Doha, Qatar tempat Taliban selama ini memiliki kantor urusan politik.
Baca Juga: Taliban Dikabarkan Dukung Trump Kembali Jadi Presiden AS, Mujahid Merasa Pernyataannya Dipelintir
Rakyat Afghan “sekarang dapat mengharapkan kemajuan yang segera pada peta jalan politik dan gencatan senjata. Kami memahami keinginan mereka, dan kami mendukung mereka,” tutur Khalilzad dalam tweetnya.
Associated Press melaporkan, gencatan senjata, hak perempuan dan kaum minoritas, serta perubahan konstitusi akan menjadi agenda utama.
Namun daftarnya akan panjang dan akan diperdebatkan, dengan isu seperti jaminan keselamatan bagi ribuan pejuang Taliban yang akan meletakkan senjata, sejalan dengan pembubaran milisi bersenjata berat yang loyal kepada panglima-panglima perang di Kabul, dimana banyak dari kelompok tersebut bersekutu baik dengan pemerintah maupun dengan oposisi.
Menteri luar negeri AS Mike Pompeo menyambut baik kesepakatan. Pompeo pada 29 Februari lalu menandatangani kesepakatan AS dan Kelompok Taliban, yang memberi dasar bagi penarikan pasukan AS dari Afghanistan. “Seiring jalannya perundingan tentang peta jalan politik dan gencatan senjata permanen, kami juga akan bekerja keras dengan seluruh pihak untuk secara serius menekan tingkat kekerasan,” tutur Pompeo.
Baca Juga: Sekjen PBB: Afghanistan Harus Segera Lakukan Gencatan Senjata
Pengumuman Khalilzad tidak mengejutkan – bulan lalu, Kelompok Taliban menyatakan aturan dan prosedur perundingan telah tercapai dan AS minggu lalu menyatakan, kesepakatan telah tercapai.
Namun kemudian pemerintah Afghanistan memiliki beberapa kekuatiran dengan beberapa kata dalam pembukaan kesepakatan, yang memicu tudingan bahwa presiden Afghanistan Ashraf Ghani menggantung kesepakatan. Juru bicara presiden Afghanistan telah membantah tudingan tersebut
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.