LONDON, KOMPAS.TV - Anggota parlemen Inggris memilih untuk menyetujui pembatasan sosial di Inggris, Selasa (1/12/2020). Namun Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menghadapi tentangan besar dari dalam Partai Konservatif, atas dampak ekonomi tindakan tersebut.
Lockdown nasional yang berlangsung selama empat minggu di Inggris, akan berakhir pada 1 Desember tengah malam. Parlemen perlu menandatangani aturan penggantinya, yaitu sistem regional tiga tingkat berdasarkan tingkat keparahan wabah di berbagai bagian di negara tersebut.
Kritik datang dari berbagai pihak, karena aturan ini akan menghancurkan bisnis, terutama pub, yang menghadapi aturan pembatasan paling ketat.
PM Johnson mendesak legislator untuk mendukung tindakan tersebut, dengan mengatakan negara harus tetap waspada sampai vaksin disetujui dan didistribusikan.
Puluhan anggota parlemen dari Partai Konservatif memilih abstain, atau menentang aturan pembatasan baru.
Baca Juga: Adakan Pesta Saat Inggris Tengah Lockdown, Rita Ora Minta Maaf
Mulai Rabu, sebagian besar wilayah Inggris akan dimasukkan ke dalam tingkat 1 atau 2, dimana toko, salon kecantikan dan tempat ibadah dapat dibuka kembali.
Penulis : Tussie Ayu