SEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tak terima bahwa wilayahnya disebut sebagai pemicu lonjakan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia.
"Saya mau protes dulu, Jateng biang kerok diomong pemicu lonjakan. Padahal saya bisa jelaskan udah tahu 844, kok bisa 2.063 dari mana? Itu diomong pemicu lonjakan," jelas Ganjar, Selasa (1/12/2020), dikutip dari Kompas.com.
Diketahui, Satgas Covid-19 merilis penambahan kasus Covid-19 di Jateng meningkat sebesar 2.063 kasus pada Minggu (29/11/2020).
Sementara pada hari yang sama, Dinas Kesehatan Jateng mencatat jumlah penambahan kasus di Jateng sebanyak 844 kasus.
Baca Juga: Jawa Tengah Tertinggi Kasus Harian Covid-19 di Indonesia, Ini Tanggapan Ganjar
Menurut Ganjar, memang terjadi kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jateng.
Namun, kenaikannya tidak sebanyak yang disampaikan pemerintah pusat pada 29 November 2020 lalu.
"Kalau lonjakan dulu dari 300, 500, 800,betul. Indikasinya apa? Ya liburan, pergi ke banyak tempat. Indikasi berikutnya tidak disiplin, maka akan disiplinkan,"ucapnya.
Sehingga, setelah dilakukan penelusuran pihaknya menemukan kekeliruan pada data yang disampaikan pusat yakni adanya data ganda dan data delay.
"Maka semua bicaranya pada angka 2063, itu datane keliru. Kemudian setelah kita kupas dari satu-satu yang terjadi ternyata memang ada yang data ganda, delay baru masuk. Itulah yang saya konfirmasi di depan," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.