Kompas TV internasional kompas dunia

Iran Tuding Israel Membunuh Ilmuwannya dari Jarak Jauh

Kompas.tv - 1 Desember 2020, 04:26 WIB
iran-tuding-israel-membunuh-ilmuwannya-dari-jarak-jauh
Upacara pemakaman ilmuwan Iran Mohzen Fakhrizadeh pada Senin (20/11/2020) di Tehran, Iran. Fakhrizadeh tewas terbunuh pada Jumat (27/11/2020) dan Iran tuding Israel ada di balik pembunuhan ini. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

TEHRAN, KOMPAS.TV - Seorang pejabat tinggi keamanan Iran, menuduh Israel telah menggunakan perangkat elektronik, untuk membunuh ilmuwannya yang bekerja untuk membuat program nuklir militer Iran. Menurut Iran, pembunuhan ini dilakukan dari jarak jauh.

Namun Israel berulang kali menolak berkomentar mengenai serangan itu.

Ilmuwan Iran yang terbunuh bernama Mohsen Fakhrizadeh. Ia memimpin program AMAD Iran, yang diduga Israel merupakan operasi militer untuk melihat kelayakan membangun senjata nuklir.

Baca Juga: Iran Pastikan Pembalasan atas Pembunuhan Ahli Nuklir Moshen Fakhrizadeh Jadi Prioritas

Badan Energi Atom Internasional mengatakan bahwa program terstruktur itu berakhir pada tahun 2003. Badan intelijen AS setuju dengan penilaian tersebut dalam laporan tahun 2007.

Fakhrizadeh disergap saat bepergian dengan mobilnya di jalan perdesaan di Absard, sebuah kota dekat Teheran, Jumat (27/11/2020). Dia dikawal oleh konvoi tiga kendaraan lapis baja. Ia mengemudikan mobil bersama istrinya dengan mobil anti peluru.

Tudingan bahwa Israel ada di balik kemarian Fakhrizadeh, keluar dari Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.

Baca Juga: Ahli Nuklir Iran Dihabisi, Israel Menolak Berkomentar

Pernyataan Shamkhani mengubah kisah pembunuhan Fakhrizadeh secara drastis. Pihak berwenang awalnya mengatakan, Fakhrizadeh tewas ketika sebuah truk meledak dan kemudian orang-orang bersenjata menembaki ilmuwan tersebut. Peristiwa ini menewaskan Fakhrizadeh dan seorang pengawalnya.

TV pemerintah bahkan mewawancarai seorang pria pada malam serangan itu. Pria itu mengaku sebagai saksi yang melihat orang-orang bersenjata melepaskan tembakan.

Lembaga penyiaran berbahasa Inggris, Press TV, melaporkan Senin pagi bahwa senjata yang ditemukan dari tempat serangan memiliki logo dan spesifikasi industri militer Israel. Saluran TV pemerintah berbahasa Arab, Al-Alam, mengklaim senjata yang digunakan dikendalikan oleh satelit. Klaim ini juga dibuat pada Minggu (29/11/2020) lalu oleh kantor berita Fars.

“Sayangnya, operasi tersebut adalah operasi yang sangat rumit dan dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik,” kata Shamkhani kepada TV pemerintah. "Tidak ada orang yang hadir di tempat kejadian," tambahnya.

Kontrol senjata melalui satelit bukanlah hal baru. Pesawat tak berawak bersenjata jarak jauh, misalnya, bisa mengandalkan koneksi satelit untuk dikendalikan oleh pilot jarak jauh mereka.

Menara meriam yang dikendalikan dari jarak jauh juga ada. Israel menggunakan sistem terprogram seperti itu di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza yang dikendalikan Hamas.

Israel menegaskan, Iran masih mempertahankan ambisi untuk mengembangkan senjata nuklir. Hal ini merujuk pada program rudal balistik Teheran dan penelitian teknologi lainnya. Iran telah lama menyatakan bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x