JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Pemberantasan Korupsi mengamankan total 17 orang dalam proses penangkapan yang dilakukan terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Selain Edhy, KPK juga mengamankan istri Edhy, IIs Rosita Dewi, sejumlah pejabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta beberapa orang pihak swasta.
"KPK telah mengamankan sejumlah pihak pada Rabu, 25 November 2020 di sejumlah lokasi, di antaranya Jakarta dan Depok Jawa Barat, termasuk di Bandara Soekarno-Hatta, pada pukul 00.30 WIB. Jumlah yang diamankan oleh KPK seluruhnya ada 17 orang, di antaranya Menteri Kelautan dan Perikanan beserta istri dan beberapa pejabat di KKP, di samping itu juga beberapa orang pihak swasta," ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri dalam keterangan video yang diterima Kompas TV, Rabu (25/11/2020).
Baca Juga: Penyidik KPK Sambangi KKP, Ruang Kerja Menteri Edhy Prabowo Disegel
Saat ini, ke-17 orang tersebut masih berstatus sebagai terperiksa dan tengah menjalani pemeriksaan intensif di gedung KPK.
Selain mengamankan sejumlah orang, KPK juga mengamankan sejumlah barang termasuk kartu debit ATM yang diduga terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi yang saat ini tengah diselidik KPK.
Tim penyelidik KPK tengah melakukan inventarisir barang-barang bukti tersebut.
Penangkapan ini diduga terkait dengan proses penetapan calon eksportir benih lobster yang memang menjadi kewenangan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Kasus ini diduga terkait proses penetapan calon eskportir benih lobster. Saat ini KPK masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap 17 orang tersebut selama 1x24jam. Perkembangan tentang perkara tersebut tentu nanti akan kami informasikan lebih lanjut," tutur Ali.
Baca Juga: KPK Tangkap Menteri KKP terkait Ekspor Benih Lobster, Pakar: Itu Kasus Sangat Besar!
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nawawi Pamolango saat dikonfirmasi melalui pesan singkat mengatakan konferensi pers akan dilakukan segera setelah pemeriksaan selesai.
"Insya Allah, sore atau malam nanti (konferensi pers)," pungkas Nawawi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.